Mitra Terkini
Terkini.id - Dalam beberapa tahun terakhir ini trading valuta asing mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini tidak lepas dari semakin mudahnya arus informasi sehingga membuat orang menjadi lebih mudah mempelajari instrumen investasi jangka panjang ini.
Sekilas, melakukan trading mata uang memang terlihat sangat susah karena harus mempertimbangkan beberapa faktor. Bagi Anda yang masih belum memahami cara kerja atau hal dasar mengenai valuta asing bisa membaca referensi ini.
Apa Itu Valuta Asing ?
Secara sederhana valuta asing atau foreign exchange adalah kegiatan menukarkan mata uang asing guna mendapat keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Para trader valuta asing biasanya menargetkan keuntungan jangka panjang karena lebih besar.
Anda dapat menukar dolar AS dengan euro. Transaksi-transaksi seperti itu hanya bisa terjadi di bursa valas. Sebelumnya, Anda juga wajib untuk lebih dahulu memilih broker sebagai agen perantara.
Seiring dengan berkembangnya zaman valas tidak memiliki lokasi terpusat secara on site. Sebaliknya, bursa valas saat ini terdiri dari adalah jaringan elektronik bank, pialang, institusi, dan trader yang bergerak secara individu.
Keuntungan yang didapat sendiri berasal dari selisih dari selisih harga ketika membeli dikurangi harga ketika menjual. Agar dapat meraih profit, seorang trader harus jeli mengamati kondisi pasar uang.
Besaran nilai dari perdagangan ditentukan juga oleh besaran nilai tukar atau yang biasa disebut dengan exchange rate. Saat memperdagangkan mata uang,akan mendaftar secara berpasangan seperti USD/CAD, EUR/USD, atau USD/JPY
Nilai dari suatu mata uang suatu negara dinilai berdasarkan penawaran dan permintaan. Jadi, semuanya dalam keadaan fluktuatif. Hal ini membuat analisis teknikal seorang trader jadi sangat menentukan.
Mengapa Memilih Trading Valuta Asing Sebagai Sarana Investasi ?
Saat ini ada banyak opsi untuk melakukan investasi. Sebut saja seperti saham, komoditi atau bahkan cryptocurrencies. Namun faktanya masih banyak orang yang memilih instrumen valas ketimbang jenis yang lain.
1. Akses Luas Termasuk Untuk Trader Kecil
Dibandingkan dengan jenis investasi yang lain valas adalah yang paling besar dengan nilai transaksi mencapai triliunan dollar dan memiliki tingkat likuiditas paling tinggi. Pada 2019, pasar valas disebut memiliki nilai transaksi 300 triliun per hari.
Namun meskipun memiliki total nilai valuasi yang tinggi tersebut tidak membuat valas hanya tersedia untuk orang dengan modal besar saja. Para trader dengan modal terbatas juga bisa bergabung mengingat syarat minimum deposit yang rendah.
2. Tersedia 24 Jam Dalam Seminggu
Pasar valuta asing tidak pernah redup karena semua aktivitasnya tersedia selama 24 Jam dalam seminggu. Fleksibilitas ini otomatis memudahkan para trader dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk mulai melakukan trading.
Faktor-Faktor yang Menentukan Besaran Nilai valas
Setelah menjelaskan secara detail mengenai bagaimana trading valas beroperasi. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi besaran nilai tukar valas terhadap mata uang dari negara lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang penting untuk dipelajari karena berbagai alasan. Selain untuk memudahkan Anda dalam membuat keputusan pada saat melakukan trading juga bisa menjadi dasar analisis teknikal.
1. Inflasi
Besaran inflasi tentu berbeda dengan setiap negara bergantung dari kebijakan moneter masing-masing. Inflasi sendiri sangat erat kaitanya tentang kenaikan harga-harga barang dan setiap negara bisa berbeda.
Perbedaan inflasi seperti itu adalah dasar mengapa mata uang yang berbeda memiliki daya beli yang berbeda dan karenanya nilai mata uang yang berbeda. Negara dengan tingkat inflasi rendah lebih memiliki purchasing power.
2. Suku Bunga
Suku bunga atau interest rate adalah sebuah instrumen dari negara untuk mengontrol nilai inflasi. Sebuah negara melalui bank sentralnya memiliki kuasa untuk menaikan atau menurunkan suku bunga.
Namun, jika suku bunga ini tetap terlalu tinggi untuk waktu yang lama. Inflasi dapat mulai merayap naik sehingga mengakibatkan mata uang terdevaluasi. Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi exchange rates.
3. Kondisi Stabilitas Politik
Sebuah negara yang stabil secara politik menarik lebih banyak investasi asing, yang membantu menopang nilai mata uang. Sebaliknya, apabila terjadi instabilitas politik maka bisa mendevaluasi nilai mata uang di negara tersebut.
Begitu juga apabila stabilitas politik sudah mempengaruhi dan mengganggu kegiatan ekonomi sebuah negara dan kebijakan finansial. Hal ini bisa mempengaruhi nilai tukar mata uang secara jangka panjang.
4. Kinerja Ekonomi Domestik
Kinerja ekonomi sebuah negara juga menjadi faktor yang menentukan untuk menentukan besaran nilai mata uang sebuah negara. Contohnya apabila dilihat dari indikator ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran.
Apabila suatu negara tingkat penganggurannya rendah otomatis masyarakat di negara tersebut memiliki kapasitas daya beli. Praktis, dengan demikian menarik investasi asing sekaligus menahan laju inflasi. Hal ini bermuara pada naiknya mata uang negara.
5. Defisit Perdagangan
Setiap negara tentu memiliki aktivitas perdagangan dengan negara lain dalam bentuk ekspor dan impor. Namun apabila proposisi dari ekspor dan impor tidak seimbang maka bisa membuat negara mengalami defisit perdagangan.
Defisit tersebut bisa membuat nilai mata uang sebuah negara menjadi lemah. Sehingga negara yang memiliki jumlah defisit perdagangan yang besar akan kalah dari negara yang memiliki surplus neraca perdagangan.
6. Adanya Intervensi Pemerintah
Pemerintah sebuah negara tentu memiliki kapasitas untuk melakukan intervensi guna memperkuat posisi nilai tukar mata uang. Contohnya adalah kebijakan mencetak uang guna menekan inflasi.
Kesimpulan
Trading valuta asing masih menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan dan cenderung mudah untuk dipelajari. Untuk Anda yang masih pemula bisa terlebih dahulu mencoba mendaftar dengan akun demo.
