Terkini.id, Makassar - Anies Baswedan, Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, bakal menghadiri undangan Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk berbicara dalam 'Indonesian Leaders Talk' pada Minggu 24 September 2023 mendatang.
Diskusi Kebangsaan tersebut juga rencananya bakal mendatangkan bakal calon pemimpin bangsa lainnya, di antaranya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Mereka akan diundang oleh Dewan Profesor Unhas untuk menyampaikan gagasan-gagasannya terkait dengan problematika kebangsaan yang dihadapi bangsa kita saat ini,” kata Ketua Dewan Profesor Unhas, Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta lewat keterangan tertulis, Rabu 20 September 2023.
Kegiatan ini rencananya akan digelar di Auditorium Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin.
Andi Pangeran mengatakan, acara tersebut tidak bersifat umum, hanya akan dihadiri oleh civitas akademika Unhas serta para undangan. Meski demikian, jumlah peserta nantinya tetap akan dibatasi.
“Untuk mengakomodasi minat civitas akademika yang besar terhadap kegiatan ini akan dibuka saluran lain dimana acara ini dapat juga disaksikan melalui Unhas TV dan Youtube Official Unhas,” jelas Andi Pangerang.
Adapun diskusi kebangsaan ini, menurut Prof Andi Pangerang, untuk mendiskusikan dan memperdebatkan visi dan misi serta gagasan para calon pemimpin bangsa dalam bingkai akademik.
“Jadi ini mimbar akademik untuk melihat visi dan misi para calon pemimpin bangsa kita ke depan,” ujar Guru Besar Fakultas Hukum ini.
Kegiatan tersebut juga sebagai wujud kontribusi dan peran nyata Unhas dalam melahirkan pemimpin bangsa yang berwawasan luas menuju Indonesia yang makmur dan berkeadilan.
Sementara itu, Pihak panitia pelaksanaan kegiatan ini menyatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan tim Anies di Makassar. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dipastikan akan hadir di Kampus Unhas.
Kami telah berkomunikasi dengan tim Anies dan menyatakan siap hadir di Kampus Unhas,” ujar Direktur Kemahasiswa dan Pengembangan Karier, Abdullah Sanusi.
Panitia mengharapkan nantinya peserta mimbar akademik tidak memakai baju atau simbol-simbol apapun yang berkaitan dengan partai politik.
Mereka juga diminta tidak melakukan pawai atau pun arak-arakan di sekitar kampus. Hal itu untuk menjaga kegiatan tersebut berjalan aman dan lancar.
“Dalam berdiskusi juga nantinya, hendaknya peserta menguji atau mendebat gagasan pembicara melalui bingkai akdemik dengan fakta dan kerangka teori yang jelas dan tidak bermuatan ujaran kebencian,” pungkasnya.