Hoaks Survei Prof Didin S Damanhuri Terkait Kemenangan Anies-Muhaimin

Hoaks Survei Prof Didin S Damanhuri Terkait Kemenangan Anies-Muhaimin

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id – Di tengah proses penghitungan suara Pemilu 2024, beredar informasi lewat grup-grup WhatsApp yang membagikan hasil survei versi Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Didin S. Damanhuri.

Berbeda dengan hasil quick count lembaga lembaga survei pada umumnya yang memenangkan Prabowo-Gibran dengan suara di atas 50 persen, survei versi Prof Didin memenangkan Paslon Anies-Muhaimin.

Survei tersebut menunjukkan perolehan suara Capres-Cawapres di setiap provinsi di Indonesia yang menunjukkan keunggulan Anies-Muhaimin.

"Survei sesungguhnya bukan survei abal-abal apalagi bayaran," tulis narasi dalam informasi tersebut.

Pesan whatsap itu juga menarasikan bahwa Anies selalu unggul di 29 provinsi di Indonesia dan bakal menang satu putaran.

Pemeriksaan Fakta

Dari penelusuran terkini.id, tidak ada satupun informasi resmi dan valid yang membenarkan survei Prof Didin tersebut.

Sebaliknya, IPB sebagai perguruan tinggi yang menaungi Prof Didin justru mengklarifikasi beredarnya informasi-informasi hasil survei yang mengatasnamakan Prof Didin

Lewat laman resmi IPB, Biro Komunikasi IPB menyampaikan institusi tersebut, bersama Prof. Dr. Didin Damanhuri (Guru Besar IPB University) tidak pernah membuat hasil survei capres cawapres.

“INFORMASI PENTING. Sehubungan dengan beredarnya informasi yang memuat hasil survei terkait pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon capres – cawapres) yang menyebut bahwa survei tersebut dilakukan oleh Prof Dr Didin Damanhuri (Guru Besar IPB University), dengan ini kami sampaikan bahwa Prof Didin Damanhuri tidak pernah membuat survei apapun terkait paslon capres – cawapres,” tulis pernyataan resmi IPB.

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan fakta terkini.id, tidak benar ada survei pasangan calon (paslon) presiden yang dilakukan Guru Besar IPB Prof. Didin S. Damanhuri. Dengan demikian tidak benar postingan postingan yang banyak beredar.