Hizbullah dan Israel Memanas, WNI Mulai Tinggalkan Lebanon, Dievakuasi ke Tanah Air

Hizbullah dan Israel Memanas, WNI Mulai Tinggalkan Lebanon, Dievakuasi ke Tanah Air

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Lebanon - Pemerintah Republik Indonesia terus mempersiapkan proses evakuasi para WNI yang tinggal di Lebanon, akibat konflik militansi Hizbullah dan Israel yang terus berlangsung.

Dalam keterangan persnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan situasi di Timur Tengah terutama Lebanon berpotensi terjadi eskalasi konflik yang tinggi.

Oleh karena itu, kata dia Kemlu RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) Beirut dan perwakilan RI di Timur Tengah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi tersebut.

"Kami telah memulai langkah-langkah untuk memulangkan WNI. Saat ini terdapat 203 WNI di Lebanon, tidak termasuk kontingen TNI. TNI sekitar 1.232 personel," kata Judha pada Jumat 9 Agustus 2024.

Hizbullah dan Israel Memanas, WNI Mulai Tinggalkan Lebanon, Dievakuasi ke Tanah Air

Juda menghimbau kepada seluruh WNI di wilayah Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang telah ditetapkan KBRI.

"Pemerintah RI telah menetapkan status kedaruratan bagi seluruh wilayah Lebanon sebagai siaga satu. Artinya, seluruh WNI harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Kami harap semua segera tinggalkan Lebanon,"demikian imbauan Judha.

Kekinian, Kepala Humas KBRI Beirut di Lebanon, Asrarudin Salam menyampaikan bahwa per tanggal 10 Agustus 2024 waktu Lebanon ada 13 WNI akan dievakuasi ke Indonesia.

"Hari ini 10 Agustus 2024, gelombang 1 evakuasi WNI dari Lebanon diberangkatkan ke Jakarta sebanyak 13 orang menggunakan Qatar Airways," kata Asrarudin kepada terkini.id.

"Pelepasannya sekitar jam 06.30 pagi waktu Beirut. Pelepasan belasa WNI yang dievakuasi pada gelombang 1 ini akan dilakukan oleh Pak Dubes," tulis Asrarudin.

"WNI yang dievakuasi pada gelombang 1 ini umumnya WNI menikah dengan warga negara Lebanon dan memiliki anak hasil penikahan campur, juga ada anggota keluarga staf KBRI Beirut yang ikut dievakuasi," jelasnya lagi.

Ia juga menyampaikan bahwa ada 203 WNI termasuk keluarga Staf KBRI Beirut yang tercatat saat ini di Lebanon.

"Yang tercatat 203 WNI, termasuk keluarga staf KBRI Beirut. Kalau WNI dari unsur TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) sebanyak 1.232 personil, baik yang bertugas di laut (KRI Diponegoro - 365) maupun yang bertugas di perbatasan Selatan Lebanon,"tandasnya.