Apakah Kehidupan Sosial Para Gamer Lebih Baik Dari Orang Lain?

Apakah Kehidupan Sosial Para Gamer Lebih Baik Dari Orang Lain?

A
Admin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id - Di Indonesia dan di berbagai negara lainnya di dunia, seringkali seorang gamer/pemain game dikaitkan dengan kehidupan sosial yang lebih tertutup, lebih menyukai kesendirian daripada bergaul dengan orang lain, dan bahkan dianggap tidak memiliki masa depan yang cerah.

Sebagian warga masyarakat bahkan menilai para gamer hanyalah kumpulan orang-orang pemalas yang suka membuang-buang waktu dan uang orang tuanya dan tidak mempunyai visi dan misi kehidupan secara lebih jelas. Mereka beranggapan bahwa para gamer membatasi kehidupan sosial mereka dan oleh sebab itu tidak akan mungkin memiliki dampak yang positif kepada kehidupan sosial mereka. Para gamer dinilai lebih suka tinggal di atas loteng seorang diri atau di lantai dasar rumah guna lebih fokus ke game-game mereka.

Tapi benarkah demikian?

Jawabannya tidak seratus persen benar. Alasannya pernah dibuktikan oleh suatu fakta menarik beberapa tahun silam dimana sebuah studi telah dilakukan oleh Life Course Associated untuk situs gaming terkenal bernama Twitch. Studi ini berupa survey dan hasilnya sungguh mengejutkan sebab menunjukkan bahwa para gamer ternyata memiliki atribut yang lebih baik dari mereka yang bukan gamer. Dengan kata lain, para gamer ternyata mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik dari mereka.

Dalam survey tersebut diperoleh kenyataan bahwa para gamer ternyata lebih mungkin akan menganggap keluarga mereka sebagai top prioritas dibandingkan non-gamer, dan bahkan lebih mungkin mementingkan teman mereka. Tidak hanya itu, para gamer dan orang tua mereka ternyata lebih mungkin pernah mengecap pendidikan tinggi setingkat universitas dibandingkan mereka yang bukan gamer.

Dalam kehidupan sosial, para gamer lebih mungkin untuk memberikan dampak sosial yang bermanfaat kepada masyarakat dibandingkan mereka yang bukan gamer (76% versus 55%). Dalam hal praktek etika bisnis, para gamer juga ternyata lebih mungkin memiliki etika bisnis lebih baik dibandingkan orang lain yang bukan gamer (78% versus 65%).

Tentu saja, studi ini tidak dapat dianggap sebagai representasi para gamer yang sempurna dan tanpa cacat. Tapi setidaknya, studi ini dapat mengurangi asumsi buruk yang selama ini berkembang di Indonesia bahwa para gamer itu anti sosial dan cenderung lebih suka mementingkan kehidupan pribadinya dibandingkan kehidupan sosialnya.

Dan para gamer ternyata dapat belajar banyak dari game-game yang dimainkannya. Mereka bisa mengerti cara-cara berinteraksi sosial dan bagaimana harus bersikap secara baik dari game-game itu. Dan salah satunya adalah dengan bermain game bersama teman-teman lainnya secara online yang akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Para gamer dapat memilih game-game mobile sosial yang mencakup fitur-fitur sosial yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi satu sama lain melalui pengiriman pesan dan media sosial yang terintegrasi dengan game tersebut.

Game-game ini juga bersifat edukatif sebab para gamer akan mendapatkan segudang pengetahuan yang bermanfaat yang akan menambah wawasan mereka. Melalui game-game ini, mereka akan belajar bagaimana cara menggunakan strategi dan memanfaatkan fitur-fitur game yang disediakan.Hal ini pernah dirasakan oleh sebagian besar para gamer saat Pandemi Covid-19 melanda dunia selama beberapa tahun belakangan ini. Pada saat itu, mereka dapat bermain dan sekaligus belajar di rumah dengan bermain game-game edukatif.

Kebetulan saat ini, ada banyak sekali game yang dibuat dan dikembangkan oleh para pengembang game dunia untuk memupuk jiwa sosial para gamer seperti Scrabble Word Finder dan Word Unscrambler. Kedua game ini akan dimainkan oleh beberapa orang yang akan menggunakan strategi mereka dalam merangkai kata-kata bahasa Inggris secara tepat dan cepat. Selain dapat memupuk jiwa sosial para pemain, kedua game ini ternyata dapat menambahkan kosakata baru pada mereka yang tengah belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Sehingga tak heran, kedua game ini dianggap sebagai salah satu game terbaik yang mampu menumbuhkan jiwa sosial dan juga memberikan pengalaman edukasi yang menghibur kepada para pemainnya.