TKN Paslon Prabowo-Gibran Diduga Dukung LGBT, Yusuf Martak Ingatkan Fatwa MUI Nomor 57

TKN Paslon Prabowo-Gibran Diduga Dukung LGBT, Yusuf Martak Ingatkan Fatwa MUI Nomor 57

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Pernyataan Juru Bicara TKN Paslon Prabowo - Gibran Munafrizal Mana yang menyatakan bahwa Paslon No. Urut 2 memastikan akan memberikan hak yang sama di mata Konstitusi untuk kaum non-biner yang enggan di idetifikasi gendernya dinilai mendukung LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)

"Pernyataan itu sama dengan mendukung LGBT. Meski TKN paslon No 2 secara eksplisit tdk sebut LGBT, namun kalau di artikan sama, akan mengarah ke sana. TKN Paslon Probowo sama saja mendukung LGBT,"kata Ustadz Yusuf Martak sebagai Co Capten Timnas AMIN ketika menanggapi pernyataan Juru Bicara TKN Paslon Prabowo - Gibran Munafrizal di Jakarta (4/12/2023)

Yusuf Martak yang merupakan ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ini mengaku terpanggil untuk menanggapi hal tersebut.

Yusuf menyampaikan memang benar setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata Konstitusi, namun NKRI berasaskan Pancasila, dengan Sila Pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Berarti yang layak mendapatkan hak yang sama yaitu warga negara yang punya status gender jelas tidak menyembunyikan gendernya.
Berarti setiap warga negara harus menjunjung tinggi norma-norma agama, apalagi NKRI penduduknya Mayoritas beragama Islam.

Adapun bagi warga negara yang dengan sengaja menyembunyikan status gendernya malah bisa dianggap melanggar Konstitusi dan norma-norma agama, termasuk di dalamnya tidak ada ajaran agama mana pun yang menghalalkan perlakuan menyimpang, apalagi melegalkan perkawinan dan hubungan sejenis , prilaku yang tidak di lakukan oleh binatang yang sesuai kodratnya binatangpun tetap berpasang pasangan antara jantan dan betina.

Sesuai kodrat yang telah di tentukan Allah SWT dimana menciptakan makhluk NYA yaitu berpasang pasangan serta berorientasi sosial berdasarkan pasangannya antara pria dengan wanita.

"Kami menyadari dan sangat mengkhawatirkan akhir-akhir ini terdapat komunitas atau perorangan yang jelas-jelas menyembunyikan status gendernya, namun tetap menuntut kesetaraan dan kesamaan hak serta pengakuan orientasi seksual mereka,"ujarnya.

"Bahkan tidak jarang mereka memberanikan diri hidup berpasang pasangan sesama jenis layaknya suami istri apakah prilaku semacam ini yang akan kita berikan pada anak turunan kita,"Lanjutnya.

Yusuf mempertanyakan bagaimana di NKRI tiba-tiba ada Paslon yang berangan-angan ingin memberikan hak yang sama sebanding dengan warga negara yang teridentifikasi dan jelas-jelas gendernya.