Terkini.id - Viral di media sosial, petugas Satpol PP Kabupaten Garut menyampaikan dukungan terbuka Gibran Rakabuming, Cawapres 02. Mereka pun mendapat sanksi dari atasannya.
Seperti diketahui, sejumlah pegawai Satpol PP Kabupaten Garut yang viral dalam video mendukung salah satu calon wakil presiden diberi sanksi skorsing. Mereka diberi sanksi tanpa tunjangan 1-3 bulan.
Satpol PP Kabupaten Garut pada Selasa malam, 2 Januari 2024 menggelar sidang kode etik terhadap sejumlah oknum pegawai tersebut. Dari hasil sidang, sebanyak 13 orang oknum diberikan sanksi.
"Tadi sudah kami sidangkan kita sudah memutuskan yang bersangkutan kena skorsing, pelaku utama saudara CI kita skorsing selama 3 bulan tanpa ada tunjangan yang lainnya satu bulan tanpa tunjangan," kata Kasatpol PP Kabupaten Garut Usep Basuki Eko di Garut, Selasa malam, 2 Januari 2024.
Pemeriksaan dilakukan secara tertutup. Mereka diperiksa untuk diminta keterangan terkait dukungan yang dilakukan oleh oknum pegawai Satpol PP terhadap terhadap pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, mereka diketahui pegawai non-ASN alias tenaga kotrak.
Berdasarkan pengakuan mereka, video viral dukungan itu merupakan inisiatif sari salah seorang petugas.
Mereka yang ada dalam video tersbeut adalah satu regu di salah satu tempat pos pengamanan perkotaan.
Adapun Satpol PP yang memimpin video tersebut, adalah CI yang merupakan anggota Satpol PP senior dan tergabung dalam satu regu yang bertugas menjaga ketetiban umum di kawasan pusat Kota Garut.
"Jadi ini inisiatif sendiri dalam rangka eksistensi dirinya sendiri. Bahkan anggota yang ada saat itu, anggota regunya mereka ikut secara spontanitas karena yang ngajak seniornya," katanya Eko di kantor Satpol PP Garut, Selasa 2 Januari 2024.
Bahkan, Ketua Forum Bantuan Polisi Pamong Pradja yang diatasnamakan oleh pelaku, tidak memberikan dukungan kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
"Saya tanya Pak Andri (Ketua Forum) itu tidak ada perintah, dari pengurus yang lain juga tidak ada. Bahkan Danton (Komandan Peleton) juga tidak tahu, regu yang lain juga tidak tahu," kata Eko.