Terkini - Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) menanggapi dengan tegas perihal kritik yang dilayangkan oleh Ustadz Muflih Safitra terhadap Ustadz Adi Hidayat terkait hukum musik dalam Islam.
Diketahui, beberapa waktu lalu postingan dan video Ustadz Muflih Safitra yang mengkritik keras sejumlah pendapat Ustadz Adi Hidayat (UAH) soal musik, menuai perhatian publik dan viral di media sosial.
Dalam postingannya itu, Muflih Safitra mengkritik sejumlah pendapat UAH soal musik, di antaranya saat UAH menyebut surat Asy-Syuaraa sebagai surat musik, Hasan bin Tsabit adalah musisinya nabi, dan pendapat soal nabi mengangkat seorang musisi dalam masjid.
"12 hari lalu kita kritik pendapat UAH yang terlalu lancang, lantaran tidak ada ulama mu'tabar yang berani mengatakan: surat Asy-Syuaraa itu surat musik,- Hasan bin Tsabit adalah musisinya Nabi,- Nabi mengangkat seorang musisi dalam masjid," tulis Ustadz Muflih Safitra lewat unggahannya di akun X @MuflihSafitra beberapa waktu lalu.
Ia pun menilai, pendapat UAH itu telah melecehkan Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.
"Sejatinya ini adalah pelecehan terhadap kemuliaan Al-Qur'an, sahabat Nabi, bahkan Nabi sendiri. Begitu juga keanehan tidak bisa membedakan antara syair dan musik sebagaimana dalam pandangan ulama," tulisnya.
"Kalau mau menghalalkan musik, pakai saja pendapat Ibnu Hazm. Tapi jangan lancang lebih dari beliau dan ulama lain yang karena zallah (ketergelinciran) sehingga mendha'ifkan hadits-hadits shahih tentang larangan alat musik," tambahnya.
Usai kritikan Ustadz Muflih terhadap UAH itu viral di publik, Pemuda Muhammadiyah Sumut pun bereaksi.
Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Sumut meminta kepada Muflih Safitra untuk segera meminta maaf kepada Ustadz Adi Hidayat.
Menurut mereka, kritikan Muflih Safitra terhadap pendapat UAH soal musik itu telah menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
 Mitra Terkini
Mitra Terkini















