Berdasarkan penelusuran, pernyataan Andi Arief yang menyebut bahwa Jokowi menyembunyikan anak pertamanya alias Gibran Rakabuming itu dilontarkan politisi Demokrat tersebut pada tahun 2014 silam.
Kala itu, Jokowi sedang berkompetisi di Pilpres 2014 berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).
Lawan Jokowi-JK di Pilpres 2014 ketika itu, yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Saat jelang pemilihan presiden, Andi Arief menilai Jokowi yang menjadi Capres nomor urut 2 ketika itu sengaja menyembunyikan anak sulungnya, yakni Gibran sampai Pilpres selesai.
"Soal anak tertua Jokowi, saya pastikan tidak akan dimunculkan bersama-sama Jokowi sampai selesai pilpres ini," kata Andi Arief, dikutip dari artikel pemberitaan berjudul "Andi Arief Jokowi Sembunyikan Anak Pertamanya" yang dimuat situs Inilahcom pada 13 Juni 2014 silam.
Menurut Andi Arief, Jokowi kerap membawa dua anaknya, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangerap, dalam kampanye.
Namun, kata dia, Jokowi tidak mengajak Gibran Rakabuming karena Jokowi ingin membranding anak tertuanya itu hanya sebagai pengusaha katering.
"Jokowi menghindar anak tertuanya diwawancarai soal hubungannya dengan Luhut Panjaitan dan sejumlah mantan jenderal yang kini di belakang jokowi," ujar Andi Arief.
Ia lalu menjelaskan, bahwa pada tahun 2009 Luhut Panjaitan dan sejumlah mantan jenderal mendirikan perusahaan join mebeler dan kayu antara PT Toba Sejahtra dan anak tertua Jokowi dalam bendera PR Rakabu Sejahtra.
Andi Arief pun mengungkapkan, ada dua sumber uang setoran modal Rakabuming yang sangat besar dalam mendirikan perusahaan itu. Pertama, berasal dari uang Jokowi yang tidak dilaporkan sebagai harta kekayaan, dan ini bisa disamakan dengan cuci uang. Kedua, benar-benar cuci uang sistematis.