Terkini, Jakarta – Pagi ceria di halaman kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dipenuhi warna merah putih. Bendera-bendera kecil berkibar di tangan para pegawai, sementara suara tawa dan sapaan hangat bercampur dengan alunan musik perjuangan.
Di tengah suasana semarak itu, satu pesan sederhana terpancar dari wajah-wajah yang hadir: merdeka itu berbagi.
Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Taruna Ikrar, perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di lingkungan BPOM diisi dengan rangkaian kegiatan yang menyentuh hati, mulai dari aksi kemanusiaan hingga pesta kebersamaan.
Di sebuah ruangan yang disulap menjadi pos donor darah, para pegawai bergiliran duduk di kursi medis.
Jarum yang menusuk lengan mereka bukan sekadar prosedur medis, tetapi simbol kepedulian. Darah yang mengalir itu kelak akan menjadi harapan bagi pasien-pasien yang membutuhkan.
“Setiap tetes darah adalah nyawa. Dan setiap nyawa adalah bagian dari kemerdekaan yang harus kita jaga,” ucap Prof. Taruna, sambil memantau jalannya donor darah.
Tak lama setelah donor darah, aroma bakso hangat, nasi goreng, dan aneka gorengan mulai menggoda indera penciuman. Di sisi halaman, tenda-tenda kecil berdiri rapi, menampilkan deretan hidangan yang disediakan UMKM kuliner binaan.
Sebanyak 1.000 paket makan dan minum gratis dibagikan untuk seluruh pegawai. Tak hanya mengenyangkan perut, inisiatif ini juga menjadi dukungan nyata bagi pelaku usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
Suasana kemudian berubah riuh saat lomba tarik tambang dimulai. Sorak-sorai penonton mengiringi setiap tarikan tali.
Tak jauh dari sana, pegawai lain berusaha menjaga keseimbangan sambil membawa kelereng di sendok wajah mereka menegang sekaligus tertawa lepas.