Kepala BPOM Taruna Ikrar dan SFDA Sepakat Perluas Pasar Ekspor Produk Perikanan Indonesia

Kepala BPOM Taruna Ikrar dan SFDA Sepakat Perluas Pasar Ekspor Produk Perikanan Indonesia

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Jakarta – babak baru kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi kembali terukir. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Prof. Taruna Ikrar, bersama Saudi Food and Drug Authority (SFDA) bersepakat memperluas akses pasar ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi.

Kesepakatan ini bukan sekadar angka, tetapi harapan dan doa dari jutaan nelayan, pelaku usaha, dan keluarga di tanah air. Pada tahun 2024, ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi telah mencapai 22 ribu ton senilai 91 juta USD. Produk unggulan seperti ikan kaleng cakalang, tuna, dan lemuru, hingga kerupuk udang, terasi, dan kerapu, kini semakin mendapat tempat di hati masyarakat Arab Saudi.

“Kerja sama ini adalah amanah untuk membuka jalan rezeki yang lebih luas bagi bangsa. Dengan jaminan mutu dan keamanan, kita ingin nama Indonesia semakin harum di pasar internasional,” ungkap Prof. Taruna Ikrar, Kepala BPOM RI, dengan penuh rasa syukur.

Arab Saudi bukan hanya mitra dagang, tetapi juga rumah kedua bagi sekitar 665 ribu Warga Negara Indonesia yang tinggal di sana, serta jutaan jamaah haji dan umrah asal Indonesia yang datang setiap tahun. Kehadiran produk perikanan Indonesia di Arab Saudi menjadi bukti eratnya ikatan budaya, ekonomi, dan spiritual antara kedua bangsa.

Sejak 2019, BPOM ditetapkan sebagai National Competent Authority (NCA) untuk berkoordinasi langsung dengan SFDA terkait registrasi produk wajib seperti ikan, unggas, daging, susu, dan telur. Komitmen ini diperkuat dengan persetujuan SFDA pada Agustus 2025 bagi 6 Unit Pengolahan Ikan (UPI) baru, sehingga total ada 69 UPI Indonesia yang kini resmi bisa mengekspor ke Arab Saudi.

Prof. Hisham Aljadhey, CEO SFDA, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Indonesia menjaga mutu ekspor:

> “Indonesia telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memastikan standar keamanan pangan. Kami percaya produk perikanan Indonesia akan semakin diterima luas di Arab Saudi.”

Sementara itu, Ahmad Santoso, pelaku usaha pengolahan ikan di Jawa Timur, tak bisa menyembunyikan rasa harunya:“Bagi kami para nelayan dan pengusaha kecil, ini bukan hanya soal bisnis. Ini tentang harapan hidup yang lebih baik bagi keluarga kami. Terima kasih BPOM dan pemerintah yang terus membuka jalan.

”Di era kepemimpinan taruna ikrar BPOM bukan hanya memastikan standar mutu dan keamanan pangan, tetapi juga menjadi jembatan diplomasi yang membuka pintu ekspor ke pasar Arab Saudi.

Inisiatif beliau memperkuat komunikasi dengan SFDA, mengawal proses registrasi produk, serta mendorong kolaborasi lintas sektor, menjadikan ekspor ini bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga simbol kepercayaan internasional terhadap Indonesia.

Prof. Taruna Ikrar menegaskan bahwa keberhasilan ini berangkat dari sinergi konsep ABG (Academic, Business, Government).

“Jika akademisi, dunia usaha, dan pemerintah berjalan seiring, maka bukan hanya pintu ekspor yang terbuka, tetapi juga pintu keberkahan bagi rakyat Indonesia,” tutur Prof. Taruna penuh optimisme.

Langkah ini adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan visioner, diplomasi pangan, dan kolaborasi lintas sektor mampu melahirkan capaian besar.

Indonesia tidak hanya hadir sebagai pemain di pasar global, tetapi juga sebagai bangsa yang disegani karena komitmennya menjaga mutu, keamanan, dan kepercayaan dunia.