Terkini.id, Jakarta - Di Australia Camry angkut kulkas ditilang, di sini pakai motor coy! Belum lama ini, seorang pengendara mobil Toyota Camry membuah hebok publik di Negeri Kanguru. Pasalnya, pihak kepolisian di Australia dibuat geleng-geleng kepala. Soalnya, pengendara Camry itu mengangkut kulkas di bagian belakang mobilnya.
Seharusnya, barang-barang seperti kulkas, mesin cuci, dan lain-lain perlu dibawa menggunakan angkutan khusus seperti truk atau mobil pickup. Tetapi, saat ini tidak sedikit pengendara yang membawa barang-barang bervolume besar itu dengan kendaraan pribadinya.
Pasca kejadian, pengendara Toyota Camry yang membawa kulkas di belakang mobilnya itu ditilang polisi. Insiden itu diposting di situs jejaring sosial NSW Police Force, Sabut 29 Jui 2021.
Terlihat kulkas diletakkan di atas bagasi belakang dengan diikat ke pilar C mobil. Untuk menghindari goresan pada cat mobil, pemilik Camry ini menambahkan kain di bawah kulkas yang “digendongnya” tersebut.

Aksi tersebut sontak menyita banyak perhatian karena tidak menjamin keselamatan. Aparat kepolisian yang berpatroli di negara bagian New South Wales (NSW) saat mengetahui kejadian tersebut, meminta pengemudi menghentikan mobilnya untuk dilakukan pengecekan.
Pemilik Camry sendiri diganjar surat tilang lantaran kesalahan kelebihan muatan kendaraan. Selain itu, petugas polisi memaksa orang itu untuk memanggil kendaraan lain dan membawa kulkasnya dengan aman.
Beda hanya di di Indonesia, bukan cuma mobil sedan, kulkas sampai mesin cuci bisa dibawa dengan menggunakan sepeda motor. Pemandangan motor membawa kulkas sampai mesin cuci tampaknya sudah sering dijumpai di jalanan Indonesia.
Tentu membawa barang besar seperti kulkas dan mesin cuci menggunakan sepeda motor tidak menjamin keselamatan. Bahkan, hal itu dapat membahayakan pemotor itu sendiri dan pengguna jalan lain.
Instruktur keselamatan berkendara Erreza Hardian, seperti dilansir dari detikcom, Rabu 30 Juni 2021, mengatakan pengangkutan barang besar dengan sepeda motor berbahaya karena dapat memindahkan titik berat kendaraan. Berpindahnya titik berat akan menyebabkan risiko terjatuh.
Bahkan, Reza mengatakan bukan tidak mungkin motor yang mengangkut kulkas sampai mesin cuci mengalami kerusakan parah seperti patah rangka karena mengangkut beban berlebih.

“Setiap kendaraan terdapat beban maksimal, begitu pula dengan motor. Ketika beban maksimal dicapai berbahaya bagi rangka dan seluruh komponen kendaraan. Jelas memperpendek usia pakai dan performance motor itu sendiri. Risiko rusak dan umur pendek kendaraan semakin meningkat,” paparnya.
Selain itu, risiko lain kerusakan yang akan dialami sepeda motor adalah bahaya pecah ban yang sering juga dialami truk over dimension dan over load (ODOL). Pecah ban jelas akan membuat pengendara hilang keseimbangan hingga jatuh dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Contoh load index 30 itu satu ban dapat menopang max sekitar 100 kilogram, maka artinya dua ban 200 kilogram. Beban termasuk motor, jumlah penumpang, aksesoris dan muatan tentunya. Dengan ODOL ini jelas akan melewati batas maksimum beban. Bahaya ODOL memperbesar risiko pecah ban dan mempersulit pengendaliannya,” imbuh Reza.
Dalam berkendara juga akan mempersulit deselerasi. Pasalnya, dengan muatan yang lebih berat jarak pengereman jadi semakin panjang karena ada gaya momentum beban.
“Semakin berat dan besar dimensi akan menyebabkan daya dorong besar. Ketika melakukan pengereman akan ada bahaya dorongan ke depan, berbelok dorongan ke kiri atau kanan, bahkan ketika melakukan akselerasi dorongan ke belakang. Risiko barang bergerak dan terlepas dari ikatan sangat mungkin dan menimpa para pengendara. Gaya momentum ini juga sangat berbahaya karena akan memperpanjang jarak pengereman,” terang Reza.