Melihat Bisnis Tambang Nikel Andi Amran Sulaiman yang Kembali Menjabat Menteri Pertanian

Melihat Bisnis Tambang Nikel Andi Amran Sulaiman yang Kembali Menjabat Menteri Pertanian

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Andi Amran Sulaiman resmi kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian RI setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu 25 Oktober 2023.

Andi Amran Sulaiman dalam beberapa tahun terakhir sejak melepas jabatan Mentan pada periode pertama Jokowi, selama ini lebih aktif sebagai pengusaha tambang.

Lewat perusahaannya, PT Tiran Mineral, Amran Sulaiman menggarap sedikitnya 5.000 hektare lahan eksplorasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Untuk diketahui, sebelum dilantik Presiden Jokowi, Amran Sulaiman pernah bertemu dengan Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai pengusaha, pada Jumat 15 September 2023 lalu.

Saat itu Amran menjelaskan dalam diskusi bersama Jokowi selama sekitar dua jam, Amran membahas tentang potensi ekonomi Indonesia Timur, khususnya tambang nikel.

“Saya kan pengusaha, jadi diskusi masalah ekonomi, bagaimana ekonomi Indonesia, bagaimana kondisi ekonomi daerah, tentang itu ekonomi,” kata Andi Amran.

Menurut dia, 52 persen cadangan nikel dunia ada di Indonesia. "Dan 52 persen itu ada di Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalau ini diarap luar biasa.

Bayangkan nanti kedepan, nikel, cobalt dan jadi baterai, akan menjadi motor listrik, bisa menjadi mobil listrik. Bahkan listrik yang kita gunakan bisa digantikan oleh bahan baku dari nikel ini," ucap Andi Amran Sulaiman kepada wartawan.

Tambang Nikel Milik Andi Amran Sulaiman

Perusahaan Andi Amran Sulaiman, PT Tiran Mineral mengelola kawasan tambang di Konawe Utara dan sudah beroperasi sejak 5 tahun lalu.

Tiran juga sedang menggandeng perushaan China untuk pembangunan Kawasan Industri PT Tiran Mineral yang total luasnya 5.199 Hektare.

Tiran Group menggandeng perusahaan China, Tonghua Jianxin Technology Co Ltd, untuk membangun smelter nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara tersebut.

Meskipun, hingga saat ini Smelter nikel yang menelan investasi senilai Rp4,9 triliun itu belum diketahui progressnya, sejak dilakukan MoU pada 2021 silam.

Tiran juga sebelumnya telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN.