Adi Hidayat pun menceritakan, ketika itu ada jemaah yang bertanya tentang bagaimana hukum bermusik dalam ajaran Islam.
Sebelum menjawab pertanyaan itu, UAH menyampaikan terlebih dulu bagaimana sikapnya secara pribadi terhadap musik.
"Kemudian saya jawab dengan menyampaikan dua hal. Pertama saya menyampaikan sikap, sebelum menyampaikan hukum. Sikap saya terhadap musik, karena saya senang dan cinta Quran dan berharap menjadi bagain dari ahli Quran, maka posisi saya menjauhi musik, karena saya tidak suka musik," kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip terkini dari video unggahan akun YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu, 11 Mei 2024.
“Adapun terkait hukum, mesti jujur, sampaikanlah bagaimana pandangan ulama tentang hukum itu, walaupun kita punya sikap berbeda hukum harus disampaikan," sambungnya
Ustadz Adi Hidayat lalu menyampaikan sejumlah pendapat ulama terkait hukum musik dalam Islam.
"Saya sampaikan kemudian pendapat-pendapat ulama terkait dengan hukum musik itu ada tiga aspek utama. Ada yang mengharamkan mutlak, ada yang menghalalkan mutlak, dan ada yang menghalalkan dengan catatan," ungkap UAH.
"Yang mengharamkan ini dalilnya, ini turunannya. Kemudian yang membolehkan seperti ini, yang mutlak ini langsung saya tolak. Yang ketiga membolehkan dengan catatan, saya jelaskan begini-begini," lanjutnya.
Dia juga mengklarifikasi perihal ucapannya soal Surat Asy-Syuaraa.
"Kemudian sampailah pada surat Asy-Syuaraa. Saya sampaikan makna Asy-Syuaraa jamak dari kata syair, syair itu artinya begini dan sebagainya, nah yang dicuplikan itu yang itunya saja. Syair pemusik. Lalu disimpulkan dan dibuat framing. Ada surat musik di Quran, ustadz ini menghalalkan musik," tuturnya.
Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak pernah mengharamkan ataupun menghalalkan musik, namun ia secara pribadi memang menjauhi musik karena tidak suka dengan musik.
 Mitra Terkini
Mitra Terkini















