Terkini.id, Jakarta - Hubungan pacaran sudah tidak asing lagi bagi anak muda jaman sekarang.
Hubungan itu diartikan sebagai bentuk kasih sayang dan rasa cinta satu sama lain.
Akan tetapi, siapa sangka hubungan yang awalnya representasi kasih sayang berujung pada toxic relationship yang sering tidak disadari.
Melansir alodokter.com, toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menggambarkan hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik dan mental seseorang.
Melansir magdalene, ada beberapa contoh perilaku toxic relationship dalam hubungan pacaran.
Pertama, perilaku selalu minta dibayarin pacar karena merasa itu tanggung jawab pasangan.
Menurut magdalene, saling terbuka dengan pasangan soal keuangan, tidak perlu gengsi, dan gantian bayarin kalau memang mampu adalah solusi dari perilaku tersebut.
"Ini supaya kedua belah pihak tidak saling membebani," tulis magdalene.id dalam akun instagramnya pada Selasa, 18 Mei 2021.
Kedua, melihat isi chat dan login akun media sosial dengan dalih memantau dan menguji kepercayaan adalah salah satu perilaku beracun dalam pacaran.
Hal ini, menurut magdalene, melanggar privasi seseorang karena isi chat dan akun media sosial merupakan ranah pribadi.
"Isi chat kita juga privasi kita, kalau ada orang yang mau melihat harus minta izin dulu, dan kita berhak menolak kalau enggak berkenan," tulis magdalene.
Perilaku beracun dalam pacaran yang terkahir menurut magdalene adalah membatasi pertemanan pasangan.
"Mengecek siapa aja teman pasangan kita, membatasi pertemuan dengan mereka atau selalu ikut ke mana pun dia pergi dengan dalih kasih sayang," ungkap magdalene.
Menurutnya, menjaga komitmen dengan pasangan bukan berarti membatasi lingkaran pertemanan dan momen berkumpul dengan teman tanpa pasangan.