Terkini.id, Jakarta - Komika, Arie Kriting mengkritik penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua yang dinilai mendorong terjadinya cultural appropriation.
"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya cultural appropriation," ungkapnya, seperti dilansir terkini.id dari instagramnya pada Jumat, 4 Juni 2021.
Menurutnya, Duta tersebut mesti representasi sosok perempuan asli Papua, bukan orang lain.
Dia juga merekomendasikan sejumlah nama perempuan Papua yang menurutnya cocok menjadi Duta.
"Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, Nowela atau Putri Nere atau siapa yang dirasa memadai," ujar Arie.
Komika yang kerap menyuarakan kondisi Indonesia Timur ini, menyebut bahwa tokoh perempuan Papua itu untuk mendampingi Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua.
Selain itu, menurut Arie, kehadiran sosok perempuan Papua sebagai Duta, akan menghindarkan terjadinya cultural appropriation.
"Pada akhirnya nanti kesuksesan PON Papua tidak hanya tercapai secara pelaksanaan event, tetapi juga sukses menjadi perekat kesatuan bangsa," katanya.
Melansir kompas, istilah cultural appropriation secara resmi pertama kali masuk dalam kamus Oxford pada tahun 2017.
Secara sederhana, cultural appropriation diartikan sebagai praktik ketika seseorang mengadopsi sesuatu dari budaya yang bukan miliknya sendiri termasuk gaya rambut, pakaian, dan cara bicara.
Tak hanya itu, menurut Arie, apa yang disampaikannya itu untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di event nasional.
"Apresiasi kami adalah untuk memperjuangkan kehadiran perempuan Papua di event nasional yang digelar di tanah mereka," tutupnya.















