"Profil Kehati ini akan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan program konservasi sumber daya alam di Kabupaten Nunukan," sambungnya.
Sedangkan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Freddyanto Gromiko, ST, berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat berkolaborasi dan menyediakan data yang akurat untuk mendukung penyusunan Profil Kehati.

“Kerja sama semua pihak sangat kami harapkan agar hasil penyusunan profil ini benar-benar mencerminkan kondisi riil keanekaragaman hayati di Nunukan dan dapat menjadi dasar perencanaan yang tepat ke depannya,”pungkasnya.
"Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati ini menjadi langkah awal Pemkab Nunukan dalam memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan yang ramah alam," lanjutnya.
Sementara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin Makassar, Ir. Mukrimin, S.Hut., M.P., Ph.D., IPU (Budidaya/Silvikulf) selaku Ketua Tim Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati Pemkab Nunukan Kaltra menjelaskan mengapa perlu profil Kehati.

Perlunya Profil Kehati menurut dia karena besarnya nilai keanekaragaman hayati suatu daerah akan menjadi senjata bermata dua yang memberikan peluang dan ancaman diwaktu yang bersamaan, tergantung bagaimana suatu daerah mengelola potensinya masing-masing.
"Setiap wilayah di Indonesia mempunyai kekhasan baik flora, fauna, budaya dan kearifan lokalnya dan pelestarian keanekaragaman hayati sangat penting bagi pembangunan pada berbagai sektor,"tandasnya.