Terkini — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar kembali menegaskan pentingnya membangun bandara baru di Bali. Lewat akun media sosialnya, Muhaimin membagikan pengalaman pribadi ketika harus turun dari mobil dan melanjutkan perjalanan ke bandara di Bali dengan ojek online akibat kemacetan parah.
“Bali memang perlu membangun bandara lagi. Dua jam lebih untuk sampai bandara plus turun mobil dan nyambung pake ojek,” tulis Muhaimin, Minggu (29/6).
Ia menilai kondisi tersebut sudah saatnya dijawab dengan langkah konkret berupa penambahan pembangunan bandara yang bisa mengurai kepadatan arus transportasi di Bali.
Pengalaman itu semakin menguatkan dukungan Muhaimin terhadap pembangunan North Bali International Airport yang direncanakan berlokasi di Buleleng.
Menurutnya, kehadiran bandara kedua tak hanya soal kemudahan akses, tetapi juga strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat di Pulau Dewata. “UMKM akan tumbuh, ekonomi kreatif semakin maju,” kata Muhaimin dalam keterangannya, Jumat 27 Juni 2025.
Ia menegaskan, Bali sudah memenuhi tiga syarat sebagai wilayah maju: akses transportasi yang layak, kepastian hukum, serta kekayaan budaya.
Akan tetapi, jika hanya mengandalkan satu bandara, maka mobilitas tidak akan optimal. Muhaimin juga menyebut dukungan terhadap proyek ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Bali sebagai “The New Singapore” dan “The New Hongkong”.
Proyek pembangunan Bandara Bali Utara sendiri berada di bawah pengelolaan PT BIBU Panji Sakti. Direktur Utama PT BIBU, Erwanto Sad Adiatmoko, mengonfirmasi bahwa pembangunan akan dimulai tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp 50 triliun, tanpa menggunakan dana APBN. Pembangunan juga mencakup pengembangan kawasan aerotropolis, aerocity, serta jaringan jalan tol terintegrasi.
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, Bandara Bali Utara digadang-gadang akan membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja, dan menjadi motor penggerak baru ekonomi Bali bagian utara yang selama ini belum tergarap maksimal.