Terkini.id, Jakarta - Peneliti Keamanan Siber Teguh Aprianto mengungkapkan, tim Periksa Data akan menggugat kebocoran 279 juta data peserta BPJS Kesehatan ke pengadilan. Ia mengaku, saat ini bersama timnya tengah menyiapkan gugatan itu.
“Saya dan tim @periksadata sedang menyiapkan gugatan terkait bocornya 279 juta data BPJS Kesehatan dan ingin mengajak teman-teman semua untuk ikut ambil sikap,” tulis Teguh dalam akun Twitternya @secgron, yang dikutip pada Minggu 6 Juni 2021.
Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gugatan tersebut. Masyarakat bisa mengisi data di laman resmi periksadata.com/bpjs untuk mendukung gugatan.
“Untuk pemeriksaan dan jika ingin ikut berkontribusi, silakan isi form di halaman periksadata.com/bpjs,” imbuh Teguh, seperti diwartakan CNNIndonesia.com, Minggu 6 Juni 2021.
Ia memastikan data yang masuk ke laman resmi periksadata.com/bpjs hanya akan digunakan untuk keperluan gugatan. Hal ini sekaligus sebagai pemberian kuasa kepada tim Periksa Data.
Seperti diketahui, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.
Menyusul hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, data BPJS Kesehatan terdapat 279 juta data yang diduga bocor dan dijual di Raid Forums.
Menurut Dedy, temuan itu berasal dari analisis yang dilakukan terhadap satu juta sampel data yang dibagikan secara gratis oleh akun bernama Kotz. Ia mengatakan, ada 100.002 data penduduk Indonesia yang telah terkonfirmasi dari satu juta data itu.
“Bahwa 100.002 data pribadi ini diduga kuat berasal dari data BPJS Kesehatan,” beber Dedy.
Ia menjelaskan, dugaan kuat data itu milik BPJS berasal dari sejumlah data yang dibocorkan, yaitu nomor kartu peserta BPJS, kode kantor BPJS, data keluarga, tanggungan jaminan kesehatan, hingga status pembayaran jaminan.