Usai Dimutasi dari Kabaharkam, Kakak Komjen Fadil Imran Diperiksa KPK

Usai Dimutasi dari Kabaharkam, Kakak Komjen Fadil Imran Diperiksa KPK

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini, Jakarta – Belum genap seminggu setelah dimutasi dari jabatan strategis sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, nama Komjen Pol Muhammad Fadil Imran ramai lagi.

Kali ini bukan karena posisinya di tubuh Polri, melainkan karena kakaknya, Mohammad Firdaus Daeng Manye, dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Firdaus, yang menjabat sebagai Bupati Takalar, Sulawesi Selatan, diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek digitalisasi SPBU milik PT Pertamina (Persero) yang berlangsung pada periode 2018–2023.

Sebelum menjabat kepala daerah, Firdaus pernah menduduki kursi Direktur Utama PT PINS Indonesia, anak perusahaan Telkom Group yang disebut-sebut terkait dalam proyek tersebut.

"Yang bersangkutan hadir di Gedung Merah Putih KPK sejak pukul 09.30 WIB," ungkap Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis 7 Agustus 2025.

Dalam pemeriksaan tersebut, Firdaus tidak sendiri. KPK turut memanggil lima saksi lain dari berbagai perusahaan swasta yang terlibat dalam proyek digitalisasi SPBU, antara lain David Chen (PT Sempurna Global Pertama), Aris Lestari (PT Pojok Celebes Mandiri), Riatmaja Jamil (Direktur PT Jaring Mal Indonesia), Indra Aris Kurniawan (Komisaris PT Jaring Mal Indonesia), dan Suhardi Tjoa (Direktur PT Star Global Indonesia). Namun dari lima nama itu, hanya Aris Lestari yang terkonfirmasi hadir.

KPK sejauh ini masih irit bicara soal materi pemeriksaan maupun arah penyidikan, termasuk siapa saja yang telah berstatus tersangka.

Kasus ini sendiri sudah bergulir sejak Januari 2025 dan telah menyeret sejumlah nama di lingkungan PT Telkom dan anak usahanya.

Sebelumnya, pada 21 Juli 2025, dua pegawai PT Telkom turut diperiksa, yakni Agil Saputro (mantan Officer 3 Capex Procurement Process 3) dan Mardirin (Manager Capex Procurement Process 3), namun hasil pemeriksaan mereka juga belum diungkap secara terbuka.

Mutasi Fadil Imran dan Rotasi Jabatan di Polri

Di saat yang nyaris bersamaan, mutasi besar-besaran di tubuh Polri menggeser posisi Komjen Fadil Imran.

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Telegram Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 yang terbit pada Selasa (5/8/2025), Fadil dimutasi dari jabatan Kabaharkam menjadi Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops).

Sebagai pengganti Fadil, Kapolri menunjuk Irjen Karyoto, yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya. Posisi Kapolda Metro Jaya kini diisi oleh Irjen Asep Edi Suheri, yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Bareskrim.

Meski belum ada indikasi hubungan antara mutasi Fadil dan pemeriksaan kakaknya oleh KPK, momen ini menjadi sorotan publik, terutama di Sulawesi Selatan, tempat Firdaus saat ini menjabat bupati dan Fadil memiliki akar keluarga.

Hingga berita ini ditulis, KPK belum memberikan keterangan resmi apakah Firdaus akan diperiksa kembali atau naik status dari saksi menjadi tersangka dalam waktu dekat. Namun publik menanti, apakah nama-nama besar lain akan ikut terseret dalam kasus yang terus berkembang ini.