Dijelaskan Terminal Head TPK New Makassar, Teguh Firdaus bahwa MNP memiliki fasilitas yang setara dengan Terminal Internasional kelas dunia dengan kedalaman -16 mLws, panjang dermaga 1.600 meter dan di atas lahan seluas 52 hektare serta dengan peralatan sangat memadai untuk melayani kapal-kapal ukuran mega vessel sehingga MNP mempunyai kapasitas 2,5 juta TEUs yang dapat melayani service global sekaligus hub port connectivity Indonesia Timur.
“Saat ini semua peralatan utama baik Quay Container Crane (QCC) maupun Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane yang dimiliki telah menggunakan sumber power listrik, bukan menggunakan diesel engine sebagai upaya kita mendukung green port, disamping program penghijauan yang terus kita lakukan sebagai bagian upaya aktif untuk program ESG.”
RoadMap Makassar New Port sampai dengan fase ultimate adalah membangun integrated zone, yaitu integrasi dengan kawasan industri.
Dengan fasilitas standar dunia, tentu Manajemen MNP juga saat ini memiliki cara kerja yang standar kelas dunia, yaitu seluruh kegiatan layanan operasional berbasis planning & control, mulai dari kegiatan persiapan yang telah dilakukan planning berbasis data yang akurat untuk kegiatan kapal maupun kegiatan di lapangan sampai dengan mengontrol kegiatan selama 24 jam.
“Hal ini didukung dengan skill dan kompetensi team atau personil dan aplikasi berupa Terminal Operating System (TOS) yang standar kelas dunia, di mana sistem ini juga sudah dipakai di beberapa terminal dunia, termasuk semua transaksi sudah berbasis digital,” papar Teguh.
Dia menambahkan, saat ini dan ke depan pihaknya membangun MNP sebagai centre of excelent untuk people development khususnya dari Indonesia Timur karena dengan jumlah SDM terbanyak berada pada level operator crane dan mempunyai peran sangat penting dalam operasional terminal, sehingga pihaknya sangat fokus pada pengembangan skill dan kompetensinya untuk bisa setara dengan SDM operator terminal dunia.
“Kami juga akan menjadikan Makassar Sentral Planning dan mengembangkan program pertukaran dan integrasi data serta informasi antar terminal maupun dengan shipping lines, bahkan dengan port community.”
Transformasi dan improvement tukas Teguh, terus dilakukan khususnya untuk customer land side melalui penerapan TBS dan Waiting Area.















