Astronom Temukan Planet Baru yang Suhunya Seperti Bumi, Bisakah Ditinggali?

Astronom Temukan Planet Baru yang Suhunya Seperti Bumi, Bisakah Ditinggali?

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Kalau Anda penggemar film-film sains fiksi seperti Star Wars, banyak menemukan kisah perjalanan antarplanet. Terkait planet, pencarian planet yang getol dilakukan para astronom dianggap penting. Pasalnya, bumi yang saat ini dihuni manusia diklaim suatu saat tidak dapat lagi menampung jumlah manusia yang bertumbuh secara masif.

Sejatinya, penemuan planet ekstrasurya dulu juga hanyalah mimpi bagi para ilmuwan yang mungkin hanya terdapat dalam film-film sains fiksi. Namun, berkat teknologi teleskop baru dan teknik pengamatan yang lebih maju, hal ini membuat tugas menemukan planet di luar tata surya lebih mudah ketimbang sebelumnya.

Faktanya, memang begitu banyak eksoplanet baru ditemukan akhir-akhir ini sehingga para ilmuwan harus memilih mana yang paling membutuhkan studi. Ini lantaran tidak ada cukup mata untuk memantaunya. Saat ini, tim besar astronom internasional dan ilmuwan lain telah mengungkapkan penemuan planet ekstrasurya yang sangat menarik hingga akan mendapat banyak perhatian.

Temuan planet ini disebut TOI-1231b, dan mengorbit bintang yang jauh lebih dingin dibandingkan matahari sendiri. Bintang tersebut, bernama NLTT 24399, adalah katai merah. Meskipun TOI-1231b lebih dekat ke bintangnya ketimbang bumi ke matahari, planet ini sebenarnya memiliki suhu yang sama, dan diperkirakan memiliki atmosfer kuat yang menjamin masa depan.

Planet ini disebut sebagai "sub-Neptunus," yang berarti lebih kecil dari Neptunus tetapi lebih besar dari Bbumi. Ini tidak diyakini sebagai dunia yang terutama terdiri dari batu, jadi itu tidak dianggap sebagai “bumi super”. Tetapi atmosfernya masih dapat menghasilkan beberapa informasi yang sangat berguna bagi para ilmuwan.

“Kepadatan rendah TOI 1231b menunjukkan, planet ini dikelilingi atmosfer yang substansial dibanding menjadi planet berbatu. Tetapi, komposisi dan luasnya atmosfer ini tidak diketahui,” demikian ungkap seorang anggota tim penelitian, Diana Dragomir dalam sebuah pernyataan dilansir dari BGR, Kamis 10 Juni 2021.

Dragomir menjelaskan, TOI1231b dapat memiliki atmosfer hidrogen atau hidrogen-helium yang besar, atau atmosfer uap air yang lebih padat.

“Masing-masing atmosfer akan menunjuk ke asal yang berbeda. Ini memungkinkan para astronom untuk memahami apakah dan bagaimana planet terbentuk secara berbeda di sekitar katai M jika dibandingkan dengan planet di sekitar matahari,” paparnya.

Menurut Dragomir, pengamatan pihaknya yang akan datang akan mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait hal itu, dan teleskop JWST menjanjikan pengamatan yang lebih menyeluruh ke atmosfer planet tersebut.

TOI-1231b ditemukan sebagian berkat ukuran bintangnya. Ketika mengintip jauh ke luar angkasa, para ilmuwan merasa jauh lebih mudah untuk melihat planet yang mengorbit bintang yang lebih kecil lantaran pengaruh yang dimiliki planet terhadap bintang itu sendiri.

Dalam kasus planet sub-Neptunus yang mengorbit bintang kerdil merah yang kecil dan dingin, planet ini memberikan bayangan besar saat melintas di depan bintangnya, dari sudut pandang. Hal ini memungkinkan instrumen seperti Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA untuk melihat dunia seperti itu dengan akurasi yang lebih tinggi.