Terkini.id, Jakarta - Akankah perahu besar relawan Jokowi berlabuh ke Airlangga-Ganjar? Pilpres 2024 mungkin masih terlalu prematur untuk dibahas. Kendati demikian, suhu politik terkait momentum besar bagi bangsa itu, sudah mulai memanas dalam nuansa politis.
Belum lama ini, lantaran menyadari Pilpres 2024 masih cukup lama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta relawan pendukungnya untuk tidak terburu-buru dalam merespons suhu politik yang sudah mengarah ke Pilpres 2024 itu.
Bahkan, kala itu Jokowi justru meminta relawan pendukungnya untuk fokus membantu pemerintah mengatasi krisis akibat dampak destruktif pandemi Covid-19.
"Nanti pada saatnya, saya akan berbicara. Saya akan sampaikan kemana kapal besar relawan Jokowi ini akan kemudinya kita arahkan," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal Seknas Jokowi pada Senin 14 Juni 2021 lalu, seperti dilansir dari Viva.com, Jumat 18 Juni 2021.
Tentu saja, secara sporadis muncul berbagai spekulasi dan tanda tanya terkait pernyataan Jokowi di atas. Mengapa saat ini Jokowi tidak mau langsung secara terang-terangan mengarahkan dukungannya bersama relawan yang dimiliki ke Capres dari PDI Perjuangan, yang notabene merupakan partainya sendiri sekaligus merupakan kapal besar yang telah mengantarkan dirinya ke kursi RI-1 selama dua periode ini?
Terkait hal tersebut, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai, saat ini Jokowi tengah mencari sosok Capres yang berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024.
“Relawan Jokowi itu tampaknya akan direkomendasikan ke calon yang dapat mengamankan posisinya, pasca menyelesaikan tugasnya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Kalau calon dari PDIP dapat mengamankannya, maka Jokowi akan mendorong relawannya mendukung calon yang dimaksud. Tapi kalau tidak, ia akan mengarahkan relawannya ke calon lain,” beber Jamiluddin Kamis 17 Juni 2021 kemarin.
Lebih lanjut, Jamiluddin memprediksi adanya peluang Jokowi akan mengarahkan relawannya untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya, banyak kader akar rumput PDIP yang saat ini menginginkan Ganjar Pranowo untuk maju pada kontestasi Pilpres 2024.
Masalahnya, sebut Jamiluddin, sepertinya tiket Capres dari PDIP disinyalir tidak akan diberikan kepada Ganjar Pranowo.
“PDIP besar kemungkinan akan mengusung trah Bung Karno," terkanya.
Karena itu, bila Ganjar ingin maju menjadi kontestan di Pilpres 2024 nanti, menurut Jamiluddin, dirinya harus maju dari partai lain selain PDIP. Ini agar Ganjar Pranowo dapat diterima sebagai Cawapres.
"Itupun kalau ia dapat menjaga elektabilitasnya yang tetap moncer," imbuh Jamiluddin.
Mengagetkan memang, Jamiludin justru menilai sosok yang pas didukung Jokowi dan bisa diterima relawannya adalah pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo.
Menurutnya, sinyal-sinyal kedekatan Jokowi dengan Menko Perekonomian itu sebenarnya sudah tampak jelas. Misalnya, adanya sejumlah jabatan penting dan strategis yang dipercayakan Jokowi kepada Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
"Peluang dukungan Jokowi ke pasangan Arlangga - Ganjar, tampaknya lebih dimungkinkan. Sebab, Jokowi selama dua periode berhubungan mesra dengan Golkar, khususnya bersama Airlangga," tegasnya.
Kalau pasangan Airlangga-Ganjar ini yang maju pada pilpres 2024, menurut Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996-1999 ini akan membuat Jokowi bisa merasa lebih nyaman. Otomatis, nantinya perahu relawan yang dimiliki Jokowi pun berpeluang besar akan bersandar ke pasangan Airlangga - Ganjar juga.
"Karena Airlangga paling dianggap bisa mengamankan Jokowi, setelah tak menjabat Presiden lagi," tutupnya optimistis.