Terkini.id, Jakarta - Ini penyebab harga emas bergerak naik kendati tipis, dipengaruhi The Fed? Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir sebelum kenaikan emas secera tipis, harga emas terus merosot signifikan. Kendati demikian, harga emas kembali semringah dengan naik kendati tipis.
Hari ini, Jumat 25 Juni 2021, harga emas kembali menguat tipis setelah kemarin turun. Per Jumat 25 Juni 2021 pukul 6.45 WIB, harga emas spot berada di 1.775,45 dolar AS per ons troi, menguat tipis 0,02 persen jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin pada 1.665,17 dolar AS per ons troi.
Sejatinya, dalam sepekan harga emas masih menguat 0,64 persen dari level 1.764,16 per ons troi pada Jumat 18 Juni 2021 lalu. Seiring itu, harga emas berjangka menguat 0,32 persen dalam sepekan.
Harga emas kontrak Agustus 2021 di Commodity Futures pagi ini berada di 1.774,60 dolar AS per ons troi. Kendati menguat dalam sepekan, harga emas berjangka ini turun 0,12 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin.
Harga emas bergerak tipis-tipis sepanjang pekan ini lantaran isyarat beragam dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve alias The Fed terkait pendekatan yang dapat diambil bank sentral untuk menarik stimulus.
Sehari setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan suku bunga tidak akan dinaikkan terlalu cepat dan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu kebijakan, dua pejabat Fed mengatakan pada Rabu kemarin, inflasi dapat bertahan lebih lama dari yang diantisipasi. Seorang pejabat memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi pada akhir 2022.
Alex Turro, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan kekhawatiran atas potensi kenaikan suku bunga dan pengurangan pembelian aset dari The Fed masih membebani sentimen di pasar emas. Kekhawatiran ini terus berlanjut hingga pasar mendapatkan kejelasan kebijakan.
Turro menjelaskan, yield US Treasury yang lebih tinggi juga berandil menahan harga emas lantakan atau batangan. Yield yang lebih tinggi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menawarkan bunga.
Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali juga mengatakan, pembelian emas fisik di hub utama India dan China bisa tetap lemah dalam waktu dekat.
Investor emas batangan juga sebagian besar mengabaikan data yang menunjukkan penurunan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian AS, serta peningkatan 6,4 persen produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama lalu.