Saling Sindir, Ferdinand Hutahaean Sebut Said Didu Tidak Bisa Kerja, Hanya Banyak Omong

Saling Sindir, Ferdinand Hutahaean Sebut Said Didu Tidak Bisa Kerja, Hanya Banyak Omong

Achmad Rizki Muazam

Tim Redaksi

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean, menyindir Said Didu perihal kinerjanya saat menjadi Komisaris Utama PT. Merpati Nusantara (perusahaan BUMN).

Dia menyebut, Said Didu tidak bisa kerja karena dua kali dipecat oleh Menteri BUMN berbeda dalam periode yang beda pula.

"Dipecat berkali-kali pada era Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang berbeda dan era Presiden yang berbeda," tulis Ferdinand dalam twitternya pada Kamis, 20 Mei 2021.

"Tampaknya memang orang ini tidak bisa kerja, hanya banyak omong," cuitnya.

Diketahui, Muhammad Said Didu sudah malang melintang menjadi pejabat di Kementerian BUMN.

Dia pernah menjadi Sekretaris Kementerian BUMN tahun 2018 dan menjadi Komisaris di beberapa perusahaan plat merah.

Di antaranya, Komisaris PTPN IV (Persero) dan PT. Bukit Asam Tbk (Persero).

Melansir Kompas, dia juga sempat menduduki kursi Komisaris PT. Merpati Nusantara Airlines, Komisaris PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, dan Dewan Pengawas Rumah Sakit RSCM Jakarta.

Ferdinand Hutahaean, menuding Didu minim prestasi saat menduduki kursi pejabat BUMN tersebut.

"Kalau berprestasi tak mungkin dipecat melulu," sindir mantan politikus Partai Demokrat.

Selain itu, Ferdinand juga mengungkit soal pembelian pesawat dari Cina yang dilakukan oleh PT. Merpati Nusantara pada tahun 2011 (saat Didu menjabat Komisarisnya).

"Bagaimana dengan pembelian Merpati dari Cina saat kamu jadi Komut Merpati yang bikin Merpati ini bangkrut?" cuitnya.

"Sudah cuci muka tentang ini?" cuitnya di akun twitter @FerdinandHaean3.

Melansir Vivanews, diketahui bahwa pembelian pesawat buatan Cina yang dilakukan PT. Merpati Nusantara tersandung kasus korupsi.

Sebelumnya, Said Didu juga menyindir tokoh-tokoh yang sering menyebut Cina banyak bantu Indonesia.

"Tidak benar kalau ada pihak katakan bahwa Cina banyak bantu Indonesia," ungkapnya melalui twitter pada Kamis, 20 Mei 2021.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Cina hanya bisnis di Indonesia dalam berbagai bidang.

Di antaranya, jual peralatan dan mesin, bangun pabrik milik sendiri, bangun infrastruktur untuk dibayar atau dibeli rakyat atau negara Indonesia, kerja sama bisnis swasta, dan tambang.

"Sepertinya setiap tokoh yang memuji-muji Cina memiliki proyek kerja sama dengan Cina," cuit Didu.

"Tapi beri komentar seakan Cina bantu Indonesia padahal mereka sedang perjuangkan bisnisnya," tutupnya.