Terkini.id, Jakarta - Penggiat media sosial, Ferdinand Hutahaean meminta Presiden Jokowi agar mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi massal secara nasional.
Menurutnya, pola vaksinasi saat ini yang menimbulkan kerumunan sangat mengkhawatirkan terjadinya klaster penyebaran Covid-19.
"Pak Presiden Jokowi, saya agak kuatir dengan pola vaksinasi warga yang terlalu menumpuk hingga puluhan ribu orang," ujarnya melalui akun twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 8 Juli 2021.
Meski menerapkan protokol kesehatan, kata Ferdinand, namun tetap saja mengkahwatirkan karena berkumpul orang banyak dalam waktu bersamaan.
"Meski dengan protokol kesehatan tapi rasanya kok menguatirkan melihat berkumpulnya orang banyak dalam waktu bersamaan," ungkapnya.
Selan itu, dia juga menyarankan agar tempat vaksinasi diperbanyak di sejumlah titik. Hal itu, menurutnya, akan menghindari potensi berkumpulnya orang banyak dalam waktu bersamaan.
"Mungkin perlu dievaluasi, diperbanyak titik vaksinasi," tutup Ferdinand.
Sebagai informasi, pemerintah tengah mempercepat target vaksinasi massal di sejumlah daerah.
Pemerintah menargetkan 1 juta vaksinasi per hari pada akhir bulan Juli. Serta target 2 juta vaksinasi per hari pada bulan Agustus.
“Saya mengingatkan bahwa seluruh pihak tetap harus bekerja keras agar target satu juta per hari vaksinasi terjaga sampai akhir Juli dan dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021 yaitu mencapai 2 juta dosis per hari," kata Jokowi seperti dikutip dari tirto pada Kamis, 8 Juli 2021.
Sementara itu, Jokowi mengklaim pemerintah telah mencapai target vaksinasi yakni, 1,3 juta vaksinasi pada Sabtu, 26 Juni 2021.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi, menyampaikan penghargaan yang tinggi atas capaian 1,3 juta vaksinasi pada Sabtu, 26 Juni 2021 yang lalu, sehingga lebih cepat dari target satu juta vaksinasi per hari yang ditetapkan mulai Juli 2021," kata Jokowi seperti dikutip tirto.