Wow, Indonesia Cetak Rekor Corona Tertinggi Kedua di Asia Setelah India

Wow, Indonesia Cetak Rekor Corona Tertinggi Kedua di Asia Setelah India

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Wow, Indonesia cetak rekor corona tertinggi kedua di Asia setelah India. Indonesia menempati posisi kedua setelah India dalam daftar negara dengan tambahan kasus corona tertinggi di Asia setelah mencetak rekor 21 ribu infeksi baru corona pada Minggu 27 Juni 2021 kemarin.

Berdasarkan data worldometers, Negeri Khatulistiwa ini menempati posisi kedua dengan tambahan kasus 21.342, menyusul India yang berada di posisi puncak usai melaporkan 46.592 kasus Covid-19 baru.

Indonesia disusul Iran di posisi ketiga dengan jumlah kasus baru terpaut jauh di angka 9.758. Posisi keempat diisi Filipina dengan 6.096 kasus Covid-19 baru, disusul Malaysia yang melaporkan 5.586 infeksi virus corona.

Adapun negara Asia Tenggara lain, Thailand, juga masuk 10 besar. Dengan tambahan kasus 3.995, Thailand, menempati urutan kesembilan di Asia.

Dari laporan angka kematian akibat Covid-19, Indonesia juga menempati urutan kedua dengan 409 kasus, menyusul India yang berada di posisi pertama dengan 983. Secara general, Indonesia memang tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa waktu belakangan.

Atas tambahan kasus pada Minggu, Indonesia mencetak rekor infeksi baru virus corona tertinggi selama dua hari berturut-turut. Sehari sebelumnya, Indonesia juga mencatat rekor dengan lonjakan 21.095 kasus Covid-19 baru.

Dalam sepekan ini, lonjakan kasus harian di Indonesia berulang kali mencatat rekor tertinggi. Pada 24 Juni 2021, tercatat 20.574 kasus harian yang menjadi rekor tertinggi setelah sekian lama kasus positif melandai.

Pada 25 Juni, kasus harian Covid-19 sempat turun ke angka 18.872 orang, tetapi kembali melonjak menjadi 21.095 keesokan harinya.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengingatkan, saat ini Indonesia sudah masuk gelombang kedua dan bersiap menuju puncaknya. Ia memprediksi, kenaikan kasus positif Covid-19 di puncak gelombang kedua kali ini akan lebih tinggi dari yang terjadi akhir Januari 2021 lalu.

Kendati demikian, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan, lonjakan kasus virus corona yang terjadi sepekan ini belum bisa disebut sebagai gelombang kedua pandemi di Indonesia.

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah dan dilanjutkan lonjakan baru.

“Karena kita negara kepulauan yang luas dan besar, maka susah mendefinisikan gelombang kedua. Infeksi berjalan terus dan tidak pernah mencapai nol atau titik terendah. Kita lebih menyebutnya sebagai lonjakan kasus di perjalanan penanggulangan pandemi," demikian kata Alex, seperti dilansir dari CNNIndonesia, Senin 28 Jui 2021.

Pemerintah sendiri telah memperketat penerapan PPKM Mikro. Di Jakarta, perkantoran diwajibkan melaksanakan work from home (WFH) sebanyak 75 persen. Sejumlah ruas jalan pun sempat disekat guna mencegah kerumunan. Sementaara, jam operasional pusat-pusat keramaian publik juga mulai dibatasi.

Sembari memperketat PPKM Mikro, pemerintah juga menggencarkan vaksinasi untuk memenuhi target herd immunity.