Terkini.id, Jakarta - Ditanya soal pengendalian corona, Menteri Muhadjir: solusinya cuma kehendak Allah. Lonjakan penularan virus corona yang memprihatinkan belakangan ini di Indonesia, menjadi fokus topik dalam berbagai langkah preventif guna mencegah Covid-19 agar tidak semakin parah. Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy turut berkomentar soal penambahan kasus Covid-19 yang gila-gilaan di Indonesia.
Menariknya, ia mengatakan saat ini solusinya hanya satu, yaitu menunggu kehendak Tuhan. Itu diungkapkan Muhadjir dalam webinar Universitas Gadjah Mada atau UGM bertajuk ‘Daerah Menyongsong Indonesia Emas 2045 Strategi dan Aksi’, seperti dilansir dari hops.id, Sabtu 10 Juli 2021.
Muhadjir berharap, masyarakat lebih banyak menyikapi pandemi dengan pendekatan spiritualitas atau keagamaan, ketimbang rasionalitas.
“Saya berharap, memang Covid-19 ini harus banyak disikapi dari sisi spiritual. Jangan terlalu mengamalkan rasional,” imbau Muhadjir.
Dalam kondisi seperti saat ini, menurutnya, ilmu pengetahuan dan rasionalitas memang penting. Namun, rasionalitas biasanya kerap dibarengi dengan jebakan-jebakan atau perangkap yang mendatangkan masalah baru.
“Rasionalitas, ilmu pengetahuan sangat penting tapi kita tahu namanya rasionalitas itu ada penjaranya, ada jebakannya,” terangnya.
Muhadjir yakin Covid-19 bakal segera hilang. Ia juga meyakini cepat atau lambat Tuhan akan segera menarik ‘pasukan tak terlihat’-Nya itu dan menyelamatkan dunia dari segala kekalutan yang terjadi.
“Mudah-mudahan Allah segera selesaikan ujian ini kepada umat termasuk umat kita di Indonesia, dan tarik pasukannya itu,” harap Muhadjir.
Sekadar diketahui, pada Jumat 9 Juni 2021 kemarin, kasus positif di Indonesia bertambah sebanyak 38.124 kasus. Penambahan tersebut merupakan yang terbanyak selama pandemi dan membuat total kasus menjadi 2.455.912.
Bukan hanya itu, angka kematian harian per kemarin juga bertambah banyak, yakni mencapai 871 pasien. Sehingga, total kematian akibat pandemi di Indonesia telah menyentuh 64.631 orang.