Terkini.id, Jakarta - Ganasnya corona varian Delta, dua hari paru-paru yang bersih jadi putih dan meninggal! Kasus corona alias Covid-19 yang terus melonjak belakangan ini, terlebih saat varian corona baru jenis Delta menyebar. Apalagi, karakteristik varian Delta terbukti menular lebih cepat hingga 10 kali lipat dari strain asli.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur, sekaligus Direktur Utama RS Islam Surabaya (RSIS) A Yani, dr Dodo Armando mengungkapkan ganasnyaa varian Delta. Pasalnya, salah satu pasien Varian Delta hanya membutuhkan waktu dua hari memiliki hasil paru-paru yang berbeda drastis.
Mulanya, pasien varian Delta pada Kamis 24 Juni 2021 datang dengan kondisi paru-paru bersih. Namun, pada Sabtu 26 Juni 2021 sudah tidak terlihat alias putih semua. Lantas, hari berikutnya pasien meninggal dunia.
“Delta ini, paru-paru masihnya bersih, tidak ada bintik-bintik. Dua hari kemudian sudah putih semua. Itu dua hari. Dia masuk hari Kamis, Sabtu malam saya dilapori sudah putih. Minggu pagi meninggal dunia," beber Dodo di RSIS A Yani, Selasa 28 Juni 2021.
Seperti dilansir dari detikcom, Dodo mengatakan, jika paru-paru seseorang kondisinya sudah putih semua, itu artinya sudah parah. Bahkan, diberi alat pernapasan ventilator pun tidak mampu membantu.
“Kalau paru-parunya sudah putih semua, ya penuh itu, sesek. Dikasih ventilator ya tambah buntu. Biasanya imunnya sudah turun,” bebernya.
Dodo juga mengingatkan masyarakat, jika sudah timbul gejala segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (faskes). Bisa di Puskesmas jika mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, meriang. Bisa juga ke RS dan langsung ke IGD.
“Pokoknya sekarang rodok greges (sedikit meriang), flu, batuk, sudah periksa saja. Kalau tahu pagi bersin-bersin alergi yang biasanya setiap hari dia begitu. Tapi kalau dalam keadaan sehat tahu-tahu batuk, pilek, tenggorokan gatel. Apa lagi tidak bisa membau (anosmia). Terus yang utama lemes, nggak enak makan, makan sulit rasanya pahit,” imbaunya.
Dengan adanya vaksinasi, sebut Dodo, bisa membantu mencegah Covid-19.
“Makanya sekarang dibantu vaksin. Vaksin itu paling tidak membantu menambah imun kita,” pesannya.