Terkini.id, Jakarta - Kapan waktu yang tepat tes antigen atau PCR Covid-19, ini kata dokter! Dalam suasana pandemi Covid-19 saat ini, tidak ada cara lain untuk menghindari virus akut itu selain mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, jika melalaikan hal itu seseorang boleh jadi termasuk sebagai korban kontak erat jika bertatap muka atau berinteraksi selama beberapa saat dengan orang yang positif Covid-19.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seperti dilansir dari Kontan, Rabu 30 Juni 2021, kontak erat adalah orang yang pernah berkontak dengan penderita Covid-19 atau orang yang mengalami gejala Covid-19.
Adapun riwayat kontak yang dimaksud di antaranya bertatap muka atau berdekatan kurang dari satu meter, selama minimal 15 menit. Selain itu, bersentuhan fisik langsung seperti bersalaman, pegangan tangan, dan lain-lain.
Kemenkes juga mengatakan, orang yang merawat orang yang bergejala Covid-19 atau penderita Covid-19, tanpa menggunakan alat pelindung diri seperti masker standar medis juga rentan terpapar.
“Berada di satu ruangan seperti di kamar, kantor, transportasi umum, atau makan bareng yang sulit jaga jarak dan tanpa mengunakan masker dengan benar,” demikian pemaparan Kemenkes.
Kontak erat sebelumnya disebut dengan istilah orang dalam pemantauan atau (ODP). Untuk mencegah penularan virus corona SARS-CoV-2, seseorang yang termasuk kontak erat perlu melakukan tes antigen atau PCR untuk pemeriksaan Covid-19.
Lantas, kapan kontak erat perlu tes antigen atau PCR Covid-19? Ahli patologi klinik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, orang yang kontak dengan pengidap Covid-19 tanpa gejala atau bergejala, disarankan segera tes antigen atau PCR begitu dinyatakan sebagai kontak erat.
Apabila hasil tes Covid-19 positif, tidak perlu tes lagi. Langsung jalankan isolasi sesuai pedoman isolasi mandiri.
Terkait perlu tidaknya tes Covid-19 ulang selama isolasi mandiri, sebut Tonang, bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan (nakes) yang mengevaluasi.
“Kalau ternyata kemudian timbul gejala, soal tes lagi atau tidak, itu tergantung saran dokter yang merawat,” jelas Tonang kepada wartawan pada Jumat 25 Juni 2021 lalu.
Menurutnya, apabila hasil tes Covid-19 negatif, seseorang tetap disarankan menjalankan karantina mandiri selama lima hari. Guna memastikan hasilnya valid atau tidak ada kemungkinan negatif palsu, lakukan pemeriksaan lagi pada hari kelima sejak dinyatakan kontak erat.
Pemeriksaan selang lima hari sejak kontak erat dianjurkan dengan pertimbangan jumlah virus yang terdeteksi sudah mencapai puncaknya dan masa inkubasi virus corona.
Perlu diketahui, masa inkubasi virus corona atau periode penularan sampai muncul gejala Covid-19 berlangsung sekitar lima sampai tujuh hari.
“Pada hari kelima, lakukan tes antigen atau PCR lagi. Bila positif, lanjutkan isolasi lagi. Bila negatif, maka kontak erat bisa mengakhiri masa karantina namun tetap jalankan protokol kesehatan,” imbau Tonang.