Menag Larang Salat Iduladha dan Takbiran di Zona PPKM Darurat, Netizen: Lebih Takut Covid daripada Hukum Allah?

Menag Larang Salat Iduladha dan Takbiran di Zona PPKM Darurat, Netizen: Lebih Takut Covid daripada Hukum Allah?

Achmad Rizki Muazam

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa salat Iduladha 1442 H di masjid maupun di lapangan terbuka ditiadakan karena dapat menimbulkan kerumunan.

Hal ini menyusul kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan PPKM darurat Jawa-Bali mulai tanggal 3 hingga 20 Juli.

Keputusan itu, menurut Menag, diambilnya usai menggelar rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Polri, Kementerian Ketenagakerjaan, Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat, 2 Juli 2021.

"Salat Id di zona PPKM Darurat ditiadakan," ujar Yaqut, seperti dilansir liputan6 pada Jumat, 2 Juli 2021.

Selain itu, Menag juga melarang aktivitas takbiran menyambut Iduladha 1442 H. Takbiran, katanya, hanya diperkenankan dilakukan di rumah masing-masing.

"Takbiran kita larang di zona PPKM Darurat, dilarang ada takbiran keliling, (serta) arak-arakan. Itu baik jalan kaki maupun kendaraan, di dalam masjid juga ditiadakan. Takbiran di rumah masing-masing," ucap Yaqut.

Sementara itu, Yaqut juga mengatakan bahwa aturan soal kurban di zona PPKM Darurat membatasi aktivitas penyembelihan hewan kurban di tempat terbuka.

Menurutnya, penyembelihan hanya diperkenan disaksikan oleh pihak yang melakukan kurban.

"Kemudian daging kurban yang biasanya pembagiannya itu seringkali mengundang kerumunan dengan membagi kupon kita sudah sudah atur bahwa pembagian hewan kurban itu harus diserahkan langsung kepada yang berhak ke rumah masing-masing," tegasnya.

Menyikapi keputusan Menag tersebut, sejumlah netizen geram.

Seorang netizen bernama Noval Assegaf menyayangkan keputusan Menag tersebut.

Menurutnya, masyarakat tetap bisa melakukan ibadah salat Iduladha dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Harusnya tidak perlu melarang sholat idul Adha, cukup pakai aturan jaga jarak dan masker," cuitnya melalui akun twitter @NovalAssegaf pada Jumat, 2 Juli 2021.

Tak hanya itu, netizen lain pun nyinyir dengan mengatakan Menag lebih takut Covid daripada hukuman Allah SWT.

"Menag kita lebih takut kopit. Tanda sesuatu kan," cuit akun @AnneRossa2.

"Lebih takut dari hukuman Allah SWT ya? Berani sekali ya? Itu praktis tidak ada kurban ya Pak Habib Noval?" tambah akun @Ibnxine.

Selain itu, netizen dengan akun @DidikGani bersumpah. "Demi Allah, semua ada pertanggungjawabannya di akherat kelak. Allah maha segalaNya."