Dengan begitu, menurut Gustaf, paling tidak pada 2025 mendatang, ada kurang lebih 30 ribu orang yang bekerja di PT Vale Indonesia.
"Ketika kita ingin menaikkan kapasitas produksi menjadi 330 ribu ton nikel matte per tahun, maka tentu perlu menambah, mencari talenta-talenta muda untuk bergabung," ungkap dia.
"Kami yakin talenta muda Unhas dan perguruan tinggi lain lain di Indonesia bisa bersama-sama membangun PT Vale Indonesia, membangun negara Indonesia," tambah Gustaf.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin, Prof Dr Eng Adi Maulana ST M.Phil menyampaikan apresiasi setinggi tinggnya untuk Vale atas kerja sama dalam kegiatan Co-Ops tersebut.
Menurut dia, Unhas sebenarnya sudah lama bekerja sama dengan Vale, sejak perusahaan tersebut masih bernama INCO.
"Namun sejak 10 tahun lalu kita putus kerja sama. Nanti setelah tahun lalu saya diangkat jadi WR IV, kami kembali membangun kerja sama. Karena Vale itu perusahaan besar dan berada di Sulawesi Selatan," ungkap dia.
Sehingga, Pimpinan Unhas pun membangun MoU dengan Vale, yang salah satu isinya adalah menggelar Co-ops.
"Sulawesi itu menurut saya adalah geo biodiversiry. Banyak pusat-pusat sumber daya alam.
Indonesia itu negara penghasil nikel paling besar di dunia. sebanyak 49 persen nikel dunia itu di Indonesia. Dan dari 49 persen itu, kurang lebih 70 persen di Sulawesi, yang salah satunya dikelola oleh PT Vale Indonesia," ungkap dia.
Di sisi lain, menurut dia, Unhas punya tujuan yang sama dengan Vale terkait prinsip prinsip keberlanjutan.















