Sebagai informasi, serangan bom udara Israel tidak hanya menghancurkan masjid, tetapi juga gereja di Gaza, Palestina.
Sekitar dua pekan lalu, serangan udara Israel tersebut menargetkan kompleks Gereja Saint Porphyrius, yang merupakan gereja tertua di Gaza dan tertua ketiga di dunia.
Serangan brutal tersebut menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas, termasuk 10 orang dari satu keluarga.
Menurut Aid to the Church in Need, sebuah organisasi bantuan Katolik untuk pengungsi perang, di antara para korban termasuk beberapa pemuda Kristen yang merupakan bagian dari Proyek Penciptaan Lapangan Kerja untuk pemuda Kristen, yang dijalankan oleh Patriarkat Latin Yerusalem.
Aula pertemuan, salah satu dari empat bangunan yang berdekatan di kompleks gereja, luluh lantak menjadi abu. Sementara salah satu sisi gereja Ortodoks Yunani berusia 1.600 tahun itu juga rusak parah.
Sejauh ini, pengeboman Israel telah merenggut nyawa lebih dari 8.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak. Korban tak hanya dari kalangan Islam saja, melainkan juga umat Kristen di Gaza.















