Terkini.id, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyoroti pernyataan Amien Rais yang mewanti-wanti bahwa jangan sampai pemerintahan Jokowi berakhir kurang elegan.
"Doa atau apa itu? Maka, tidak usah bimbang, tidak usah ragu kalau saya pun mengkhawatirkan Pak Amien tidak ketemu dengan Pemilu 2024," ucap Ngabalin pada Sabtu, 22 Mei 2021, dilansir dari detik.com.
Selain itu, ia menyebutkan jika itu benar adalah sebuah doa, maka ucapan tersebut tidak pantas terlontar dari seorang tokoh reformasi.
"Kalau itu menjadi doa, maka menurut saya, sebagai tokoh reformasi, tokoh panutan, menurutku nggak pantas itu keluar dari mulut Pak Amien, tidak sebanding dengan ketokohannya," tukasnya.
Ngabalin turut menyindir kegagalan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut pada Pilpres 2004.
Bahkan Tenaga Ahli Utama KSP ini juga menyebutkan, Amien Rais tak merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa.
"Tuhan, Allah menakdirkan beliau gagal menjadi presiden. Beliau gagal menjadi presiden, gagal menjadi tokoh yang membangun atau merepresentasikan diri sebagai bapak bangsa di alam demokrasi," ucap Ngabalin.
Tak cukup sampai disitu, Ngabalin menimpali dengan mengatakan bahwa Amien Rais hanya seorang tokoh yang hebat di masa lalu.
"Pak Amien Rais itu orang hebat di masa lalu, tapi gagal membangun demokrasi atau menciptakan dirinya sebagai tokoh demokrasi yang baik," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais memberikan wanti-wanti tentang akhir pemerintahan Jokowi.
Wanti-wanti Amien Rais itu disampaikan dalam acara 'Merawat Reformasi' yang ditayangkan di akun YouTube-nya pada Jumat, 21 Mei 2021, dilansir dari detik.com.
Amien Rais mulanya berbicara panjang lebar tentang proses reformasi 23 tahun lalu.
Kemudian, ia membandingkannya dengan kondisi saat ini yang menurutnya jauh lebih genting.
Ia juga mengingatkan Jokowi agar tidak mengakhiri periode pemerintahannya dengan kurang elegan.