Terkini.id - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menyebut apabila Prabowo Subianto menjadi Presiden RI maka korban pertamanya adalah Polisi.
Hal itu diungkapkan Islah Bahrawi dalam sebuah video podcast yang menghadirkan dirinya sebagai narasumber.
"Kalau Prabowo itu jadi presiden, korban pertamanya siapa? Polisi," kata Islah Bahrawi, dilihat dari tayangan video yang diunggah oleh pegiat media sosial Denny Siregar lewat akun x atau twitter @Dennysiregar7 pada Kamis, 4 Januari 2024.
Menurut Islah Bahrawi, jika Prabowo jadi presiden maka Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menerapkan kepemimpinan militeristik.
"Makanya saya sampai sekarang itu kalau ada oknum polisi ikut serta dalam operasi ini saya nggak percaya, karena gini loh, kalau Prabowo jadi presiden dia akan menjadi presiden yang militeristik," tuturnya.
Dengan kepemimpinan militeristik itu, kata Islah, maka polisi akan menjadi korban karena Prabowo bisa saja meloloskan revisi undang-undang TNI.
Lewat revisi UU TNI tersebut, menurutnya, maka polisi akan kembali menjadi seperti 'pramuka' di zaman Orde Baru dulu.
"Korban pertamanya siapa? Polisi. Polisi kalau misalnya Prabowo selaku Menteri Pertahanan saat ini lalu menjadi presiden lalu meloloskan revisi undang-Undang TNI, korbannya siapa? Polisi akan menjadi pramuka seperti zaman orde baru," ujar Islah.
"Coba zaman orde baru, polisi nangkap siapa tiba-tiba diintersep oleh tentara dibebaskan," tambahnya.
Menurutnya, oknum polisi yang saat ini membantu pencapresan Prabowo, tanpa sadar mereka sama saja menggergaji tiang rumahnya sendiri.
"Nah hari ini oknum-oknum polisi yang membantu Prabowo untuk menjadi presiden itu sama dengan menggergaji tiang rumahnya sendiri," bebernya.
Maka dari itu, Islah Bahrawi mengingatkan kepada oknum-oknum polisi yang membantu Prabowo jadi presiden agar berpikir dua kali untuk memenangkan Capres nomor urut 2 itu.
"Makanya saya ingatkan kepada oknum-oknum polisi yang hari ini berjibaku mati-matian untuk memenangkan Prabowo, cobalah pikir kembali gitu loh," ujarnya.
Hingga berita ini dimuat, belum ada tanggapan resmi dari pihak Prabowo Subianto terkait pernyataan Islah Bahrawi tersebut.















