Cerita Ortu Pasien RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba Saat Plafon Ruang Rawat Roboh: Lari Dikira Gempa

Cerita Ortu Pasien RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba Saat Plafon Ruang Rawat Roboh: Lari Dikira Gempa

EP
Echa Panrita Lopi

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Bulukumba - Plafon RSUD Sultan Daeng Raja Bulukumba ambruk. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 23 Maret 2023 sekira pukul 02.30 WITA. Akibatnya, pasien maupun penjaga pasien berhamburan.

Nur, salah satu orang tua pasien anak yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut mengatakan, dirinya sangat takut dan masih trauma dengan kejadian plafon ambruk tersebut.

"Pasien dan penjaga panik dan berhamburan keluar ruangan saat plafon ambruk. Awalnya kami kira gempa bumi sehingga berhamburan mencari rasa aman. Peristiwa sekitar pukul 02.30 WITA. Kami teriak histeris, kirain karena gempa," katanya, Sabtu 23 Maret 2024.

Lebih lanjut, Nur menceritakan detik-detik ambruknya plafon kamar tempat anaknya dirawat.

"Waktu itu ada bunyi, langsung suara ambruk brukkk. Dikira ada gempa, itu kan di ruang perawatan anak. Banyak pasien, orang tua pasien semuanya lari berhamburan mencari rasa aman,"bebernya.

"Awalnya dikira gempa jadi kita ini berhamburanki lari cari tempat yang aman sambil kutanya apa yang terjadi. Saya minta dievakuasi ke ruangan lain tapi panik semua biar perawat. Saya kubawa putraku sambil digendong sama ayahnya dan berlari ke UGD,"terangnya lagi.

Ia juga mengaku sampai saat ini masih shock atas kejadian robohnya plafon Ruang Perawatan tempat anaknya mendapat penanganan medis.

"Masih shock. Saya masih lemas tulang-tulangku mengingat kejadian tadi malam,"tuturnya.

Nur juga mengaku salut dengan pihak RS yang cepat tanggap atas kejadian tersebut.

"Salut juga sama kepala rumah sakit. Beliau cepat tanggap, langsung mendatangi lokasi dan saya sempat ketemu di UGD dan memberikan saya kamar yang aman di Asoka. Dokter Bambang juga cepat mendatangi dan mengumpulkan pasiennya satu persatu,"ujarnya.

"Tidak lama, saya di Asoka dijemput sama suster dan dokter Bambang menenangkan kami semua kemudian disatukan ke ruangan yang aman,"tandasnya.