"Media harus mengenal audiensnya, verifikasi, dan konfirmasi karena terlalu banyak disinformasi yang terjadi," tegasnya.
Teknologi seperti AI kata Jefferey bukan hanya sekadar alat, tapi menjadi bagian integral ekosistem yang bisa mendorong kemajuan. Sehingga komitmen AMSI dalam keberlanjutan, bisa menjadi contoh bagi komunitas media.

"AMSI mampu mendorong penggunaan teknologi dengan bertanggung jawab dan teguh pada etika,"tuturnya.
Sementara Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty, mengatakan, media massa harus mempertahankan kredibilitas dan menjadi verifikator rujukan informasi untuk mendapat kepercayaan publik.
Apalagi kata dia, saat ini masyarakat masih mengandalkan media untuk memperoleh informasi.
Masih kata dia, berdasarkan data UNESCO tahun 2023, perkembangan penggunaan platform digital indonesia sangat besar dalam akses informasi. Trennya pengguna online 79 persen, medsos 60 persen, TV 40 persen, dan media cetak 9 persen.
"Kita lihat sendiri, tren sekarang masyarakat lebih sering akses dari online untuk berita media,”tutur Molly.
Molly menegaskan komitmen pemerintah untuk keberlanjutan media. Salah satunya melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights.

"Perpres ini sebagai kebijakan afirmatif dan komitmen pemerintah dalam menciptakan fair play bagi pelaku industri nasional dari perspektif bisnis..Menciptakan hubungan yang adil dan memastikan media tidak tergerus disrupsi digital," imbuh Molly.
Terakhir, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dalam sambutannya memaparkan sejumlahdata mengejutkan bagi peserta IDC 2024.















