DEKARBONISASI, atau upaya mengurangi pencemaran karbon di udara menjadi perhatian negara-negara di dunia demi mencapai target net zero emission atau NZE. Industri pertambangan menjadi bagian paling penting yang terkait dengan gerakan ini.
Di Sulawesi, Presiden Jokowi memberi memberi perhatian khusus atas upaya-upaya perusahaan tambang PT Vale Indonesia dalam melakukan dekarbonisasi. Menurut Jokowi, dekarbonisasi ala PT Vale bisa dicontoh perusahaan pertambangan lain di negeri ini.
Saat Jokowi mengunjungi booth PT Vale pada Festival LIKE tanggal 9 Agustus lalu, dia langsung teringat dengan kunjungannya ke Sorowako, tahun lalu, saat melihat bagaimana Vale mereklamasi lahan secara progresif, menggunakan energi bersih, hingga membangun pusat pembibitan berkapasitas jutaan pohon per tahun.
"Sudah tahun lalu berkunjung, PT Vale sudah bagus,” ucap Presiden Jokowi sambil mengangkat jempol kepada tim PT Vale.
Vale sudah lima dekade beroperasi di Indonesia, tepatnya di Sulawesi. Pada 1986 silam, setelah para founding father PT Vale (saat itu bernama INCO) mendapat mandat dari negara untuk mengolah material berharga bijih laterit di Kawasan Pegunungan Veerbek menjadi nikel, mereka menancapkan pondasi perusahaan yang bisa dirasakan hingga saat ini.

Saat itu, para pendiri Vale sudah memikirkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dan memberi nilai tambah yang besar untuk Tanah Air.
INCO memutuskan untuk terlebih dahulu membangun industri smelter, dibanding langsung menambang lalu mengekspor nikel dalam bentuk mentah. Padahal itu puluhan tahun lalu, saat pemimpin bangsa ini, para ekonom, belum ramai meributkan wajibnya hilirisasi pertambangan untuk pemasukan negara.
Bukan cuma pertambahan nilai. Para founding father Vale juga sudah memikirkan perlunya energi hijau untuk menyuplai energi smelter itu. Akhirnya, satu dekade setelah mandat diberi pemerintah, Vale mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona pada 1979.
Berkapasitas 165 megawatt, PLTA ini memanfaatkan aliran Sungai Larona yang airnya berasal dari tiga danau pegunungan di dataran tinggi di Sulawesi itu, yakni Matano, Mahalona dan Towuti.
Saat ini, di ulang tahun Ke-56, Vale sudah memiliki totalnya 3 unit pembangkit listrik tenaga air atau PLTA dengan total kapasitas sebesar 365 megawatt. PLTA kedua yang beroperasi adalah Balambano pada 1999 dan Karebe pada 2011.















