"Jadi waktu bapak saya memeluk (pelaku) di rest area, waktu itulah dia (pelaku) menodongkan pistol," ungkapnya.
"Ada di video itu terdengar 'mana pistol kamu? jatuhkan!', bapak saya cuma mau menghindari pistol tersebut," tambahnya.
Saat ayahnya berusaha menghindari todongan pistol dari pelaku, kata Agam, tiba-tba ada pelaku lainnya yang juga merupakan prajurit TNI AL menembak ayahnya tersebut hingga tewas.
"Ternyata dari jauh dia (pelaku) dapat pengawalan, disitulah bapak saya ditembak," bebernya.
Sebelumnya, pihak TNI Angkatan Laut (AL) mengakui bahwa tiga prajuritnya terlibat dalam kasus penembakan terhadap bos rental mobil Tangerang yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Terkait perbuatan anggotanya itu, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksda TNI Denih Hendrata menjelaskan bahwa salah satu prajuritnya, yakni Sertu AA terpaksa menembak korban lantaran dikeroyok.
Denih pun menyebut, Sertu AA yang membawa senjata api saat kejadian sudah sesuai dengan SOP TNI AL lantaran yang bersangkutan bertugas sebagai ajudan untuk pengamanan pejabat.
"Nah kalau ada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya sama-sama enggak tahu siapa yang akan mati. Kita saja kalau misalkan terdesak dikeroyok pasti akan membela diri," kata Denih dalam konferensi pers di kantor Koarmada, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2025.
Kendati demikian, Denih menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada anggotanya tersebut apabila terbukti bersalah dalam kasus itu.
"Kami ingin menegaskan sikap TNI Angkatan Laut bahwa siapa pun anggota kami bila terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," ujarnya.