Kendati demikian, Denih menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada anggotanya tersebut apabila terbukti bersalah dalam kasus itu.
"Kami ingin menegaskan sikap TNI Angkatan Laut bahwa siapa pun anggota kami bila terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI," tegasnya.
Pernyataan pihak TNI AL tersebut sontak dibantah oleh anak dari korban, yakni Agam Muhammad.
Agam menegaskan, saat kejadian sama sekali tidak ada aksi pengeroyokan terhadap pelaku.
"Kita tidak mengeroyok. Dari awal itu kita sudah menyampaikan secara persuasif waktu (pelaku) dideketin," kata Agam, dikutip Terkini dari video pernyataannya yang diunggah akun @jakartasiana, Selasa, 7 Januari 2025.
Ia pun mengaku kaget saat pihak TNI menyebut pelaku yang merupakan anggota mereka itu menembak ayahnya karena dikeroyok.
Lantaran pernyataan pihak TNI AL itu, Agam merasa begitu sulit mencari keadilan di Indonesia.
"Tapi kita tiba-tiba mendengar ada statement pengeroyokan. Aduh, kita merasa susah banget mencari keadilan di negara ini," ujar Agam.
"Nggak sesuai dengan fakta sebenarnya yang terjadi. Kita tidak mengeroyok," sambungnya.
Lebih lanjut, Agam pun menceritakan kejadian yang sebenarnya dimana saat itu ayahnya menghampiri dan memeluk pelaku lantaran ketika itu pelaku menodongkan pistol ke ayahnya tersebut.