Perihal Sekolah Tatap Muka, Fadli Zon: Harus Ditunda, Sangat Berbahaya

Perihal Sekolah Tatap Muka, Fadli Zon: Harus Ditunda, Sangat Berbahaya

Dzul Fiqram Nur

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - Seorang politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyarankan pemerintah untuk menunda pelaksanaan kebijakan sekolah tatap muka pada situasi pandemi yang masih memuncak ini.

Fadli Zon mengatakan bahwa sekolah tatap harus ditunda karena sangat berbahaya.

"Membuka sekolah tatap muka harus ditunda. Sangat berbahaya," ucap Fadzi pada Sabtu, 05 Juni 2021 dikutip oleh terkini.id dari inisiatifnews.

Fadli Zon berharap agar pemerintah lebih fokus untuk meredakan pandemi daripada membuka kemungkinan penyebaran massal yang nantinya disesali.

Ia khawatir, apabila pelaksanaan pembelajaran tatap muka dipaksa untuk dilaksanakan, maka akan terjadi klaster baru yang akan menambah jumlah persebaran virus korona di Indonesia.

"Lebih baik fokus meredakan pandemi ini ketimbang buka peluang penyebaran massal yang nantinya kita sesali," pungkasnya.

Fadli Zon menyarankan kepada pemerintah untuk menunda kebijakan tersebut paling tidak selama 3 sampai 6 bulan kedepan. Sampai penyebaran virus korona bisa dikendalikan.

"Lebih baik tunda 3 sampai 6 bulan sampai situasi terukur dan kondusif," jelas Fadli.

Ia menegaskan bahwa saat ini, keselamatan siswa dan keluarga harus lebih diutamakan.

"Keselamatan siswa dan keluarga harus jadi prioritas," tegasnya.

Sebagai informasi, Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) saat ini bersikeras agar sekolah kedepannya bisa dilaksanakan secara tatap muka.

Nadiem berencana untuk membuka sekolah tatap muka pada bulan Juli tahun ini.

Adapun kebijakan tersebut menuai pro dan kontra karena direncanakan saat kasus virus korona di Indonesia sedang melonjak pasca libur lebaran kemarin.

Nadiem pun mengatakan bahwa tidak ada lagi tawar-menawar untuk pendidikan.

"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," tegas Mendikbud-Ristek pada Rabu, 02 Juni 2021.