Terkini.id, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa terdapat 150 ribu guru yang ada di Indonesia terbebani dengan jam belajar yang tidak wajar.
Nadiem juga mengungkap kejadian ekstrem yang pernah dijumpainya di Provinsi Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Pada daerah tersebut, menurut Nadiem, terdapat sebuah SD yang hanya mempunyai 1 orang ASN yang mengajar dalam 6 kelas.
Hal tersebut diutarakan langsung oleh Nadiem Makarim melalui siaran Youtube #ASNKiniBeda pada Kamis, 01 Juli 2021.
"Lebih dari 150 ribu guru memiliki beban mengajar yang lebih dari semestinya. Kami bahkan sempat menemukan kasus esktrem di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, di mana terdapat SD Negeri yang hanya memiliki satu guru ASN," Ucap Nadiem dilansir dari Cnn Indonesia.
"Guru tersebut terpaksa mengajar di enam kelas berbeda secara bersamaan," sambung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut.
Nadiem kemudian menjelaskan hasil analisisnya mengapa hal tersebut dapat terjadi.
Menurutnya, telah terjadi ketimpangan hebat antara persebaran pendidikan formal di Indonesia dengan keterbatasan guru yang dibutuhkan.
Nadiem mengungkapkan bahwa ada 300 ribu satuan pendidikan negeri yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini.
Maka dari itu, diperlukan sekitar 2,2 juta guru untuk dapat mengajar di sekolah dan bersedia ditempatkan di berbagai penjuru Indonesia.
Ia pun mengungkapkan ketersediaan guru ASN (PNS dan PPPK) yang ada di lapangan hanya sekitar 1,3 juta.
Melansir Cnn Indonesia, dengan kondisi seperti ini, Nadiem pun berencana akan membuka rekrutmen untuk 1 juta guru PPPK.
Ia menjelaskan bahwa opsi ini pihaknya ambil karena terdapat 59 persen guru honorer di sekolah negeri tidak bisa ukut CPNS karena terbatas oleh umur.
Adapun saat ini pemerintah sudah membuka pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK mulai tanggal 30 Juni 2021 kemarin sampai tanggal 21 Juli 2021.















