China Kirim 20 Notifikasi Terkait Produk Perikanan Indonesia yang Terpapar Covid-19

China Kirim 20 Notifikasi Terkait Produk Perikanan Indonesia yang Terpapar Covid-19

Effendy Wongso

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Jakarta - China kirim 20 notifikasi terkait produk perikanan Indonesia yang terpapar Covid-19. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, menerima 20 notifikasi atau pemberitahuan dari otoritas pemerintah China terkait penemuan paparan Covid-19 pada produk hasil perikanan asal Indonesia.

"Kami menerima 20 notifikasi yang berasal dari 14 UPI (Unit Pengolahan Ikan) terkait temuan ini," terang Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina dalam keterangannya usai mengikuti rapat penanganan produk ekspor ke China, seperti diwartakan Tempo.co, Selasa 15 Juni 2021.

Untuk itu, sebut Rina, guna menjaga kualitas dan mutu produk, BKIPM bergerak cepat menyusul temuan paparan Covid-19 pada produk hasil perikanan asal Indonesia itu.

BKIPM KKP juga telah melakukan harmonisasi dengan pihak otoritas China (General Administration of Custom the People's Republik of China/GACC) tentang notifikasi produk perikanan melalui pertemuan bilateral yang telah dilakukan sebanyak sembilan kali.

Selain itu, Pusat Pengendalian Mutu BKIPM telah melakukan internal suspend terhadap 14 UPI eksportir produk perikanan, dan meminta mereka untuk melakukan pengendalian paparan Covid-19 pada seluruh rantai kegiatan produksi hulu-hilir, termasuk terhadap pekerja.

Rina mengaku terdapat 10 negara yang melakukan protes terhadap tindakan China terkait impor produk perikanan melalui WTO.

Kendati demikian, Indonesia memilih pendekatan bilateral untuk menyelesaikan permasalahan itu. Sehingga, produk perikanan Indonesia bisa tetap diekspor ke China.

Dalam pertemuan bilateral, BKIPM pun meminta klarifikasi teknis terhadap paparan Covid-19 kepada GACC. Hal ini lantaran baik produk, kemasan, peralatan proses dan pekerja telah diuji Covid-19 dan dinyatakan negatif.

"Kami berkomunikasi terutama terkait metode pengujian Covid-19 yang dilakukan pihak GACC, sehingga diharapkan hasil uji dapat dipertanggungjawabkan oleh kedua belah pihak,” imbuh Rina.

Langkah lain yang juga ditempuh adalah konsolidasi terhadap metode pengujian yang sesuai, bersama dengan beberapa laboratorium untuk melakukan pengujian Covid-19.

Rina mendorong pula agar seluruh pekerja di UPI yang melakukan ekspor untuk dimasukkan dalam target prioritas program vaksinasi.

"Mengingat pentingnya industri perikanan yang bisa menjadi pengungkit ekonomi dan market share kita ke Tiongkok (China), kami pastikan bahwa KKP khususnya BKIPM akan berbuat semaksimal mungkin," terangnya.

Merujuk data China Customs pada periode Januari-April 2019 lalu misalnya, nilai ekspor Indonesia mencapai 212 juta dolar AS atau 4,47 persen dari total impor produk kelautan dan perikanan China. Jumlah ini meningkat menjadi 223 juta dolar AS atau 5,13 persen total impor produk kelautan dan perikanan China di 2020.

Sementara pada periode Januari-April 2021, nilai ekspor Indonesia sudah menyentuh angka 251 juta dolar atau 6,8 persen total impor produk kelautan dan perikanan China.