Terkini.id, Jakarta - Boleh gak bayi minum air tajin sebagai pengganti ASI, ini faktanya. Pemberian air tajin pada bayi masih dilakukan sebagian orang tua. Katanya sih, cairan ini dapat dijadikan sebagai pengganti air susu ibu (ASI) atau susu formula guna menunjang tumbuh kembang bayi itu sendiri. Sebenarnya, boleh tidak sih bayi minum air tajin?
Sekadar diketahui, air tajin adalah cairan berwarna putih agak kental yang keluar saat beras mendidih sebelum matang menjadi nasi. Cairan ini mengandung beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, gula, dan vitamin B.
Seperti dirangkum Terkini.id dari berbagai literasi dan jurnal kesehatan, Rabu 23 Juni 2021, kendati mengandung nutrisi, akan tetapi gizi yang terdapat pada air tajin tidak sebaik ASI atau susu formula, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi.
Sejatinya, air tajin juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi yang baru lahir atau yang belum genap berusia enam bulan, Pasalnya, bayi di usia ini hanya membutuhkan ASI atau susu formula sebagai asupan makanan dan minumannya.
Bila diberikan air tajin yang nilai gizinya lebih sedikit dari ASI atau susu formula, bayi bisa berisiko mengalami malanutrisi atau kekurangan gizi. Jadi, para Bunda tidak perlu memberikan cairan tambahan kepada si Kecil, seperti air tajin atau air putih. Apalagi, jika ia belum bisa mengonsumsi makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI).
Di sisi lain, proses pembuatan air tajin juga belum tentu terjamin kebersihannya. Penggunaan peralatan atau air yang tidak bersih bisa dengan mudah terkontaminasi kuman atau bahan kimia berbahaya lainnya. Nah, ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa air tajin tidak perlu terlalu sering diberikan.
Pemberian air tajin sebagai makanan atau minuman tambahan untuk bayi bukanlah hal yang dilarang. Para Bunda boleh memberikan air tajin saat balita telah berusia lebih dari enam bulan atau sudah mendapatkan MPASI. Sebab, pada usia ini sistem pencernaan bayi lebih siap untuk mendapatkan cairan selain ASI atau susu formula. Selain itu, air tajin yang diberikan harus benar-benar bersih dan matang.
Studi menyebutkan, pemberian air tajin pada bayi memiliki manfaat sebagai pengganti cairan tubuh saat ia mengalami dehidrasi akibat diare atau muntaber.
Iitulah informasi mengenai keamanan memberikan air tajin kepada bayi beserta manfaatnya. Jika para Bunda berencana ingin memberikan air tajin kepada si bayi, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter, ya? Banyak kok Puskesmas atau klinik yang bisa disamperin. Bukan untuk apa, tetapi semuanya untuk memastikan kesiapan kondisi bayi Bunda sendiri, loh?