Terkini.id - Lembaga riset think tank energi Global Energy Monitor dalam laporan terbarunya pada Senin 9 Oktober 2023 memprediksi satu juta pekerjaan di sektor tambang akan lenyap pada 2050 mendatang.
Satu juta pekerjaan yang hilang tersebut lebih tepatnya terjadi di sektor pertambangan batu bara.
Global Energy Monitor menyampaikan, China dan India menjadi dua negara yang paling terdampak berkurangnya tenaga kerja di industri batu bara.
Hilangnya lapangan pekerjaan tersebut tak lepas dari tutupnya tambang-tambang batu bara dan upaya transisi energi dari berbagai negara ke sumber yang lebih ramah lingkungan.
Dalam beberapa puluh tahun ke depan, ratusan tambang batu bara bakal tutup seiring dengan berakhirnya cadangan dan masa operasionalnya.
Selain itu, berbagai negara akan mengganti batu bara dengan sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan dalam transisi energi mereka.
Sebagian besar tambang yang kemungkinan besar akan ditutup juga tidak untuk memperpanjang operasionalnya.
“Atau mengelola transisi ke perekonomian pasca-batu bara,” tulis Global Energy Monitor dalam laporannya, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Manajer Proyek Pelacak Tambang Batu Bara Global Energy Monitor Dorothy Mei mengatakan, negara-negara perlu membuat rencana untuk memastikan para pekerja di industri batu bara tidak menderita akibat transisi energi.
“Penutupan tambang batu bara tidak dapat dihindari, namun kesulitan ekonomi dan perselisihan sosial bagi para pekerja tidak dapat dihindari,” terang Mei.















