Bank CIMB Niaga melaporkan Perolehan Keuangan Sembilan Bulan Pertama 2023: Pertumbuhan yang Baik dengan Peningkatan Laba Sebelum Pajak Konsolidasi sebesar 25,8 persen secaya year-on-year atau Y-o-Y menjadi Rp6,3 Triliun.
Total kredit/pembiayaan naik 5,2 persen dari periode yang sama tahun lalu Y-o-Y menjadi Rp205,6 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) (+8,1% Y-o-Y), diikuti Corporate Banking (+6,0% Y-o-Y) dan Consumer Banking (+5,9% Y-o-Y)
Terkini.id, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga atau “Bank”; IDX: BNGA), hari ini melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2023 (“9M23”), naik sebesar 25,8% year-on-year (“Y-o-Y”), dan menghasilkan earnings per share Rp196,6.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, “Kami mencapai perolehan kinerja keuangan yang baik serta menjaga progress berkelanjutan dalam transformasi Perusahaan. Kami meraih return on equity (“ROE”) sebesar 15,4% pada 9M23, naik dari 12,9% pada 9M22. Pencapaian dari kinerja keuangan ini mencerminkan sikap proaktif atas prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang diterapkan berjalan efektif.
Gross non-performing loan (“NPL”) membaik menjadi 2,4% dari 3,6% pada 9M22 dan 2,5% pada 2Q23. Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas.
“Fokus utama kami masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan,” ujar Lani.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio ("CAR") dan loan to deposit ratio ("LDR") masing-masing sebesar 23,8% dan 86,4%.
Total aset konsolidasian per 30 September 2023 adalah sebesar Rp329,1 triliun (+7,2% Y-o-Y), yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (“DPK”) mencapai Rp235,3 triliun dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7%. Sementara itu, CASA tumbuh 4,5% Y-o-Y, sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 5,2% Y-o-Y menjadi Rp205,6 triliun (atau Rp205,5 triliun di luar pembiayaan Salam), dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) (+8,1% Y-o-Y), diikuti Corporate Banking (+6,0% Y-o-Y) dan Consumer Banking (+5,9% Y-o-Y). Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) (+11,5% Y-o-Y) dan Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) (+2,7% Y-o-Y).
“Sebagai bagian dari upaya kami untuk mendorong masa depan yang berkelanjutan dan mendukung tercapainya emisi rendah karbon, kami aktif berpartisipasi sebagai pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang dilakukan baru-baru ini.