Podcast Tempo Ungkap Alasan Mengapa Caleg PSI Memuji-muji Prabowo Subianto

Podcast Tempo Ungkap Alasan Mengapa Caleg PSI Memuji-muji Prabowo Subianto

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id - Tayangan podcast Tempo baru-baru ini ramai dibagikan karena membicarakan tentang bagaimana Partai PSI bisa berkembang cepat dengan dukungan pendanaan yang besar.

Dalam podcast yang ramai dibagikan di twitter itu, PSI sejak awal berdiri memang punya hubungan dengan Joko Widodo, Presiden Indonesia saat ini.

"Tahun 2017, PSI dibantu dibukakan jalan oleh Jokowi ke donatur-donatur, dan itu diakui internal PSI yang masih berada di PSI sekarang," ungkap jurnalis Tempo dalam video podcast, seperti dilihat pada Minggu 7 Januari 2024.

Menuju 2024, menurut dia, perjuangan PSI semakin rumit, lantaran gagal untuk lolos ke DPR RI. Itu membuat sebagian pemodal partai tersebut menghentikan support untuk PSI di tengah jalan.

"Ada donatur-donatur yang cabut atau menurunkan investasinya di PSI karena tidak lolos ke parlemen," ungkap jurnalis Tempo.

Untuk pemilu 2024 ini,PSI disebut mendekati Prabowo dan diketahui PSI mendapat bantuan dari Capres nomor urut dua itu.

"Ada bantuan komitmen, sebelum mereka mendeklarasikan Prabowo, dua kali bantuan. Membantu dari sisi caleg-calegnya. Jadi PSI akan dibantu oleh prabowo, kedua (Prabowo) membantu dari sisi yang lain-lain," ungkap dia.

Dituding Jurnalisme Kebencian

Sementara itu, di media sosial, warganet membagikan video dengan narasi jurnalisme kebencian yang mengkritik Tempo.

Dalam video tersebut, Jubir TKN Prabowo-Gibran Hasan Nasbi lebih menyoroti soal wacana tiga periode yang juga disinggung Podcast Tempo. Hal ini karena PSI juga menjadi salah satu partai yang mendukung 3 periode, sehingga dibenci.

"Menurut saya ada banyak partai yang mendukung 3 periode. Salah satunya PKB yang sekaranga Ketua Umumnya jadi Cawapres Anies Baswedan. Ada Oesman Sapta, Ketua Umum Hanura, yang Partainya mendukung Ganjar Pranowo. Jadi Partai pendukung 3 periode itu menyebar di semua Capres-Cawapres," ungkap Hasan Nasbi.

Dia pun mengaku heran dengan jurnalisme yang mengungkit ungkit masalah dukungan 3 periode dengan penuh kebencian.

"Ngapain ungkit-ungkit itu dengan penuh kebencian, mengungkit seolah kalau dukung 3 periode berarti harus dihabisi, jurnalisme kebencian," ungkap dia lagi.