Dan tidak mungkin generasi hebat lahir rumah tangga yang broken home, lahir dari rumah tangga yang hampir setiap waktu diwarnai percekcokan.
Oleh karena itu, sekarang dan masa akan datang semua stakeholder terutama perempuan harus mempu menafsirkan cara membentuk SDM perempuan perempuan para pendamping anak anak.
Bentukan atau tafsiran dari tatanan SDM itu yang akan menjadi kurikulum rumah tangga menuju bangsa Indonesia yang menghasilkan generasi emas.
Sebagai penutup tulisan saya ini ingin mengatakan bahwa dalam rangka menghadapi momentum penting bangsa Indonesia yaitu PEMILU 2024 adalah penulis mengharapkan kepada seluruh rakyat Indonesia betul-betul menggunakan pikiran jernihnya untuk mewakilkan para kontestan-kontestan pada lima macam pilihan generasi-generasi terbaik bangsa untuk memilih yang mempunyai konsep kebangsaan, konsep ke Indonesia an, konsep ke Islaman, konsep kewilayahan keterwakilannya, konsep kedaerahan keterwakilannya.
Karena setelah pilihan rakyat duduk di fungsi keterwakilannya masing-masing akan melanjutkan dengan mengidentifikasi segala problematika sosial yang akan ditafsirkan dalam kerja nyata di keterwakilan dapinya masing-masing.
Saya ingin mewarning mari kita mewujudkan penyelenggaraan demokrasi 2024 sebagai demokrasi yang berkualitas dengan mengedepankan prinsip-prinsip kenegaraan dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi maupun secara kemasyarakatan bangsa Indonesia.
Kehadiran perempuan sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.