Adhitya dari Dedukti.id menceritakan pengalamannya ketika meliput tentang dinasti politik dan dampaknya pada demokrasi di Banten.
“Pada kasus kami, ciri-cirinya kebanyakan sama. Wilayah yang dipimpin oleh dinasti politik wilayahnya merupakan wilayah tertinggal, daerahnya miskin dan korupsinya tinggi. Tapi selama dan setelah melakukan peliputan ini, saya belum pernah mendapatkan ancaman”, ungkap Adhitya.
Sesi kedua yang dipandu Luviana Ariyanti dari konde.co menghadirkan empat narasumber yaitu Elin Yunita Kristanti (Pengurus AMSI/ Pemimpin Redaksi Liputan6.com), Totok Hariyono (Anggota Bawaslu RI), Totok Suryanto (Anggota Dewan Pers), dan August Mellaz (Anggota KPU RI) yang hadir secara daring.
Selama paparannya, Elin Yunita Kristanti mengingatkan agar penyelesaian masalah terkait pemberitaan pers diselesaikan secara beradab dengan mengikuti aturan yang berlaku.
“Jika ada pihak yang tidak setuju atau tidak suka pemberitaan di media, bisa melaporkan ke Dewan Pers, "kata Elin.
Senada Dewan Pers, Totok Suryanto, Dewan Pers telah memiliki MoU dengan Kapolri dimana jika ada kasus sengketa pers atau ada pihak yang tidak setuju dengan pemberitaan tertentu, bisa lapor ke Dewan Pers bukan polisi.
Salah satu trainer dan mentor yang hadir Anastasya Andriarti menceritakan pengalamannya.
”Ini pengalaman yang sangat berharga menjadi trainer atau mentor di AMSI dengan UNESCO soal meliput Pilkada yang sensitif konflik karena teman-teman jurnalis di lapangan punya dinamika yang luar biasa. Tantangannya adalah soal kolaborasi dengan sesama jurnalis dengan wilayah berbeda"imbuhnya.
Adithya Widya Putri, seorang jurnalis peserta fellowship yang juga menjadi pembicara pada sesi pertama diskusi menilai kegiatan ini bermanfaat karena materi yang diberikan relevan dengan tantangan yang dihadapi jurnalis dan media dalam isu perkembangan politik di Indonesia dan menjelang Pilkada.
“Harapan saya ke depannya AMSI dan UNESCO dapat mengadakan acara serupa karena konflik sensitif ini adalah isu yang tidak hanya terpusat di beberapa daerah melainkan di banyak daerah di Indonesia,"ungkapnya.















