Motif Seks Menyimpang Jadi Kemungkinan Lain Kematian Diplomat Arya Danu Menurut Kriminolog

Motif Seks Menyimpang Jadi Kemungkinan Lain Kematian Diplomat Arya Danu Menurut Kriminolog

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini - Ada berbagai kemungkinan yang muncul di balik kematian Arya Danu, Diplomat Indonesia yang ditemukan tak bernyawa di Kamar Kostnya, dengan kondisi kepala terlilit lakban.

Berbagai dugaan yang muncul, salah satunya adalah adanya pembunuhan terencana, hingga mengakhiri hidup sendiri. Namun, ada kemungkinan lain, yakni kecelakaan yang didasari atas upaya untuk mencapai kepuasan seks.

Ahli Forensik, Reza Indragiri dalam tayangan Dua Arah Kompas, menyebutkan adanya kemungkinan lain tersebut.

Menurut dia, dua kemungkinan sebelumnya yakni vunuh diri buktinya tidak cukup kuat, sehingga bisa dikesampingkan.

"Sidik jadi yang ditemukan di lakban cuma satu (sidik jari Arya Danu). Tapi kemungkinan pemvunuhan masih tetap ada, karena bisa jadi pelaku menggunakan kaos tangan. Sedangkan upaya bunuh diri, saya belum pernah dengar ada pelaku bunuh diri dengan menyumbat kepalanya (dengan cara dilakban dan dibungkus kain) persis seperti itu.
Tapi orang yang vunuh diri dengan menyumbat pernafasan dengan plastik, kasusnya banyak. Meskipun kemungkinan itu tetap ada. Nah, ada kemungkinan lain, yakni kecelakaan," ungkap dia dalam tayangan tersebut.

Menurut dia, Arya Danu kemungkinan berada dalam situasi yang tidak bisa dia kendalikan, membuatnya kehilangan kesadaran hingga membuat nyawanya melayang.

Dia memberi contoh, salah satu aktor Hollywood, David Cardin, ditemukan meninggal dunia setelah berusaha merasakan sensasi seks dengan mengurangi pasokan oksigen.

"Dia tidak punya niatan untuk mengakhiri hidupnya, tapi dia ingin melipatgandakan sensasi seksual itu dengan menyumbat saluran oksigen. Namun sayang beribu sayang, berujung pada kematian," ungkap dia.

Pernyataan Reza tersebut diperkuat oleh Kriminolog Adrianus Meliala. Menurut Anggota Ombudsman itu, berdasarkan keterangan kepolisian hingga saat ini, kemungkinan pembunuhan sangat kecil.

Dia pun mengungkap satu teori lain yang terkait dengan kecelakaan yang menyebabkan kematian. Teori tersebut adalah fetis, atau upaya untuk menyalurkan kepuasan seksual dengan cara yang menyimpang.

Adrianus mengungkap kata kunci 'erotik asfiksia', yakni kondisi ketika orang menutup jalan oksigen demi merasakan orgasme yang lebih lama.

Ditemukannya lakban di lokasi kejadian, menurut Adrianus, bisa mengindikasikan fetis tersebut. Namun, teori ini juga memiliki kelemahan. "Umumnya orang-orang yang fetis juga kemudian menunjukkan satu ciri di TKP (tempat kejadian perkara) yang sesuai dengan fetisnya," kata Adrianus dikutip dari tempo.